BKPM mengajak investor untuk menggarap potensi kekayaan mineral kritis di Indonesia

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Pemerintah menunjukkan dedikasi untuk menjadi aktor utama dalam jaringan suplai global dengan memaksimalkan proses hilirisasi, khususnya di bidang mineral. Hal ini diungkapkan oleh Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/Wakil Kepala BKPM Todotua Pasaribu dalam acara International Critical Minerals and Metals Summit (ICMMS) 2025 yang berlangsung di Jakarta.

Todotua menjelaskan bahwa hilirisasi merupakan faktor kunci untuk mendorong perkembangan ekonomi nasional, melalui strategi yang mendukung transisi energi. Langkah ini melibatkan dua tahap: pengoptimalan komoditas non-terbarukan dan pengembangan rantai pasok industri energi terbarukan seperti kendaraan listrik, baterai, dan panel surya.

Menurutnya, Indonesia tidak hanya berperan sebagai peserta, melainkan juga sebagai pemain utama dalam perjalanan transisi energi dunia, dikarenakan kekayaan sumber daya mineral seperti nikel, bauksit, emas, timah, dan tembaga. Kata-katanya disampaikan dalam pernyataan tertulis, Kamis (25/9/2025).

Todotua mengundang investor untuk berinvestasi di Indonesia. Kehadiran investasi dan kerjasama akan membuka peluang besar bagi kekayaan mineral kritis yang dimiliki negara ini.

Dalam Semester I 2025, realisasi investasi mencapai Rp 280,8 triliun, naik 54,8% dibanding tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini didorong oleh sektor utama, yaitu mineral sebesar Rp 193,8 triliun, khususnya untuk komoditas nikel, tembaga, dan bauksit.

“Ini secara dasar akan menukar dan memperkuat jaringan suplai global sekaligus menjamin keberlanjutan, meningkatkan daya tahan ekonomi, dan menciptakan peluang baru bagi generasi selanjutnya,” ucapnya.

Selain sesi utama yang dihadiri oleh Wakil Menteri Investasi, acara ini juga menyelenggarakan Government Summit, pertemuan eksklusif yang menghadirkan perwakilan negara mitra, investor strategis, dan pemimpin perusahaan di bidang hilirisasi.

Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Nurul Ichwan berperan sebagai narasumber utama dengan membahas tantangan dan kesempatan dalam hilirisasi mineral serta penguatan rantai pasok berkelanjutan.

Sebagian dari ICMMS 2025 Main Summit adalah sesi Fireside Chat. Di sesi ini, Deputi Promosi bersama Deputy Director Global Relations and Cooperation Directorate OECD Karim Dahou menjadi pembicara. Topik diskusi ini mengeksplorasi peran kebijakan dan kerjasama global dalam memperkuat jaringan suplai dan mendukung pertumbuhan berkelanjutan.

ICMMS 2025 yang berlangsung pada 24-26 September 2025 menjadi momen penting bagi Indonesia untuk menunjukan kepemimpinan di industri mineral kritis dan transisi energi.

Menurut laporan World Bank 2025, hilirisasi mineral di Indonesia telah menunjukkan dampak positif signifikan pada pengembangan industri ondersteun dan peningkatan nilai tambah produk lokal. Studi ini juga menunjukkan bahwa investasi di sektor ini mampu menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan kualitas SDM (Sumber Daya Manusia) melalui pelatihan teknis yang berkualitas.

Sementara itu, analisis dari McKinsey & Company memprediksi bahwa dengan optimasi rantai pasok energi terbarukan, Indonesia dapat menjadi salah satu dari tiga besar produser global untuk baterai dan komponen kendaraan listrik hingga tahun 2030. Inisiatif hilirisasi yang dilakukan saat ini diharapkan tidak hanya meningkatkan daya saing ekonomi, tetapi juga mendukung target net-zero emissions yang telah ditetapkan pemerintah.

Indonesia kini berdiri di ambang kesempatan emas untuk memimpin transisi energi global. Dengan potensi mineral yang luas dan kebijakan yang mendukung, negara ini siap mengubah tantangan menjadi peluang, menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan bagi generasi sekarang dan yang akan datang.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan