Penyedia Layanan Amanah Perluas Jangkauan ke Pembayaran dan Mikroinvestasi dengan Mendapatkan Izin Dompet Digital dari Bank Indonesia

Cuy

By Cuy

Amartha telah mengubah bentuknya menjadi Amartha Financial Group setelah berhasil mendapatkan izin untuk layanan dompet digital dari Bank Indonesia. Perubahan ini merupakan langkah strategis untuk memperluas jaringan layanan keuangan digital, meliputi pembayaran dan investasi mikro, dengan tujuan mengukuh ekonomi di tingkat desa, khususnya di 50.000 desa di seluruh Indonesia.

Sejak didirikan pada 2010, Amartha telah membantu lebih dari 3,3 juta wanita yang berkecimpung dalam usaha mikro. Dengan gabungan teknologi dan pendekatan berbasis komunitas, perusahaan ini berupaya meningkatkan pendapatan, menciptakan aset, serta mengoptimalkan biaya transaksi bagi keluarga dan masyarakat pedesaan.

Andi Taufan Garuda Putra, pendiri dan CEO Amartha, mengungkapkan komitmennya untuk “menggali potensi ekonomi di daerah pedesaan” melalui teknologi yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat lokal. Bank Indonesia, melalui Anastuty Kusumowardhani, juga menyatakan dukungan terhadap upaya pengembangan literasi dan inklusi keuangan, dengan fokus khusus pada kelompok seperti perempuan.

Selain itu, Amartha menerapkan sistem penilaian kredit (credit scoring) berbasis kecerdasan buatan yang dibangun dari data komunitas selama lebih dari setengah dekade. Pendekatan ini berbeda dari fintech lainnya yang cenderung beroperasi di kawasan perkotaan, terutama di Pulau Jawa.

Dana dari investor internasional seperti IFC, Accion Digital Transformation Fund, Women’s World Banking, serta beberapa dana sukarela dari Eropa turut mendukung ekspansi Amartha. Manajemen perusahaan mengaku sudah meraih keuntungan sejak 2021, dengan standar tata kelola dan perlindungan konsumen sebagai pilar utama.

Data riset terbaru mengungkapkan bahwa platform keuangan berbasis komunitas seperti Amartha mampu meningkatkan daya beli masyarakat di daerah terpencil hingga 30% dalam waktu tiga tahun. Studi kasus menunjukkan bahwa pendekatan ini juga berhasil mengurangi angka kemiskinan di beberapa desa yang menjadi target program.

Layanan dompet digital yang ditawarkan Amartha tidak hanya memudahkan transaksi, tetapi juga memfasilitasi akses ke produk keuangan lainnya, seperti pinjaman dan investasi mikro. Ini memberikan dampak positif langsung terhadap perekonomian lokal, terutama bagi kelompok yang sebelumnya sulit mendapatkan akses ke layanan keuangan formal.

Dengan adanya dukungan teknologi dan pendekatan inklusif, Amartha berpotensi menjadi model untuk fintech di Indonesia yang benar-benar berfokus pada kemajuan masyarakat pedesaan. Perubahan ini tidak hanya memperkuat posisi Amartha di pasar, tetapi juga mendorong pergerakan lebih besar dalam inklusi keuangan di tingkat nasional.

Masyarakat pedesaan memiliki potensi ekonomi yang belum tergarap penuh. Dengan kombinasi teknologi canggih dan pendekatan yang humanistis, kita bisa membangun masa depan yang lebih inklusif dan sejahtera. Setiap usaha kecil di desa adalah langkah menuju perekonomian nasional yang lebih kuat.

Baca juga Info Terbaru lainnya di Info terbaru.

Tinggalkan Balasan