ForU AI, sebuah startup teknologi, telah mengumumkan penarikan dana tahap awal sebesar 2,5 juta dolar Amerika Serikat (setara dengan sekitar 41 miliar rupiah). Dalam putaran pendanaan ini, beberapa investor ikut terlibat, seperti NLS Ventures, IBC, WAGMi Venture, 1982 Ventures, serta beberapa investor pribadi, termasuk Pang Xue Kai (sebagai co-founder dan investor) dan Jie Lun Ong.
Perusahaan ini berkonsentrasi pada pengembangan lapisan identitas berbasis kecerdasan buatan yang memungkinkan pengguna untuk menggabungkan jejak digital mereka dari Web2 dan Web3 ke dalam satu identitas digital yang terverifikasi dan sepenuhnya dimiliki oleh pengguna. Identitas ini disebut AI-DiD (AI-powered Decentralized Identity), yang dapat dikaitkan dengan agen kecerdasan buatan (AI Agents) untuk melakukan berbagai tugas.
Agen kecerdasan buatan ini dapat berfungsi sebagai asisten, manajer komunitas, atau bahkan membantu dalam pengelolaan DAO dan peluncuran token. Model ini bertujuan untuk menciptakan ekosistem yang terdesentralisasi, tanpa kepercayaan (trustless), dan berbasis pada nilai-nilai, dimana identitas digital tidak lagi dikendalikan oleh korporasi, tetapi pada individu.
“Kami mendorong AI Agents untuk dipelajari agar memahami nilai dan uang, sehingga mereka dapat mendukung kebutuhan komputasi sendiri dan berkembang berdasarkan insentif ekonomi,” kata Pang Xue Kai, pendiri ForU AI.
Pasar identitas digital diperkirakan akan mengalami pertumbuhan signifikan, dengan nilai yang diperkirakan mencapai 28,2 miliar dolar Amerika Serikat pada tahun 2028. ForU AI berharap dapat memenuhi kekosongan yang ada antara dunia Web2 dan Web3 dengan menyajikan solusi identitas digital yang aman, transparan, dan mudah digunakan.
Selain itu, ForU AI juga merencanakan peluncuran token $FORU untuk mendorong ekosistem mereka. Token ini akan digunakan untuk melatih AI Agents, staking dalam pengelolaan DAO, hingga mengakses layanan premium. Peluncuran token ini direncanakan pada kuartal pertama tahun 2025, bersama dengan program airdrop sebesar 50 juta token untuk pengguna awal.
Dengan dukungan dari jaringan investor regional dan global, ForU AI berusaha untuk mempercepat pengembangan ekosistem AI-DiD dan memperkenalkan konsep SocialFi ke pasar umum.
Tahun 2025 ini menjadi tahun dimana teknologi kecerdasan buatan mulai menjamur. Data terbaru menunjukkan meningkatnya minat masyarakat terhadap solusi identitas digital yang terdesentralisasi. Studi kasus seperti ForU AI menjadi contoh bagaimana integrasi Web2 dan Web3 dapat menciptakan ekosistem yang lebih inklusif dan berdaya guna.
Infografis terkait menunjukkan bahwa penggunaan AI Agents dalam tata kelola komunitas dan DAO meningkatkan efisiensi dan transparansi. Hal ini tidak hanya mengurangi biaya operasional, tetapi juga memperkuat kepercayaan antara pengguna dan platform.
Inovasi seperti yang dilakukan oleh ForU AI membuka peluang baru bagi industri teknologi. Dengan kemampuan untuk memanfaatkan identitas digital yang terdesentralisasi, masa depan dapat diharapkan lebih aman dan terintegrasi. Marilah bergabung dalam perjalanan ini untuk memastikan setiap langkah kita dalam dunia digital lebih berdaya dan terpercaya.
Baca juga Info Terbaru lainnya di Info terbaru.
