Bendungan Manikin di NTT Dibangun Sejak 2019 Diharapkan Selesai Tahun 2028

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Kementerian Pekerjaan Umum terus melanjutkan proyek pembangunan Bendungan Manikin di Kecamatan Taebenu, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur. Hingga awal September 2025, proyek ini telah mencapai tahap konstruksi sebesar 66% dan diharapkan selesai pada tahun 2028.

Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo, menjelaskan bahwa proyek ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan ketahanan air, mendukung produksi pangan, dan mengurangi risiko banjir. “Bendungan Manikin tidak hanya berfungsi untuk mengontrol banjir dan menyediakan air bersih, tetapi juga untuk meningkatkan produktivitas pertanian. Hal ini merupakan upaya mendukung program swasembada pangan nasional yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto,” ujar Dody dalam keterangan tertulis, Kamis (25/9/2025).

Bendungan yang dibangun oleh Balai Besar Wilayah Sungai Nusa Tenggara II Direktorat Jenderal Sumber Daya Air ini memiliki kapasitas penyimpanan air normal sebesar 20,45 juta meter kubik. Air ini dapat dimanfaatkan untuk irigasi, kebutuhan air bersih, pengendalian banjir, serta sebagai sumber energi listrik.

Bendungan Manikin akan membantu mengairi lahan pertanian seluas 570,86 hektar, termasuk Daerah Irigasi Tuahanat (100 hektar), Manikin (437 hektar), dan Manumuti (33,86 hektar). Selain itu, bendungan ini juga akan menyediakan air bersih sebesar 700 liter per detik, dengan alokasi 350 liter per detik untuk Kota Kupang dan 350 liter per detik untuk Kabupaten Kupang.

Selain manfaat untuk irigasi dan air bersih, Bendungan Manikin juga akan membantu mengurangi banjir di area seluas 627 hektar, meliputi Kota Kupang, Kelurahan Lasiana, dan Kecamatan Kupang Tengah. Selain itu, bendungan ini juga akan mendukung pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH) sebesar 0,125 megawatt dan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) apung sebesar 29,8 megawatt.

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Nusa Tenggara II Kupang, Parlinggoman Simanungkalit, menjelaskan bahwa Bendungan Manikin di Kabupaten Kupang, NTT, dirancang untuk menjadi pusat pengembangan pertanian di Bumi Flobamora. Melalui proyek ini, diharapkan Indeks Pertanian (IP) dapat naik dari 200% menjadi 300%.

“Pembangunan Bendungan Manikin dimulai sejak tahun 2019 dengan anggaran sebesar Rp 2,059 triliun,” kata Parlinggoman. Bendungan ini memiliki kapasitas penyimpanan air sebesar 20,45 juta meter kubik dan dapat mengairi lahan irigasi seluas 570,86 hektar. Selain itu, bendungan ini juga akan memasok air bersih sebesar 700 liter per detik bagi Kota dan Kabupaten Kupang, serta mendukung energi listrik dengan total 29,925 MW, terdiri dari PLTS sebesar 29,8 MW dan PLTMH sebesar 0,125 MW.

Inisiatif pembangunan Bendungan Manikin menandakan komitmen pemerintah dalam menyediakan infrastruktur yang berdampak positif pada berbagai sektor, terutama pertanian dan energi. Proyek ini juga menunjukkan upaya serius dalam mengatasi masalah air dan mengembangkan wilayah NTT secara berkelanjutan. Dengan selesainya proyek ini, diharapkan NTT akan lebih maju dalam memenuhi kebutuhan air, energi, dan produksi pangan, sehingga mendukung pengembangan ekonomi daerah dan kualitas hidup masyarakat.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan