Pendengar di Indonesia mulai lebih suka mendengarkan podcast dalam bentuk video. Penelitian dari Populix, yang dibagikan dalam Podcast Day Asia di Radiodays Asia 2025 tanggal 3 September 2025, mengungkap bahwa konsumsi podcast video lebih populer dibanding versi audio saja. Data menunjukkan penurunan lebih setengah dari jumlah pendengar yang hanya memutar audio sejak tahun 2023. Hasil ini memberikan peluang lebih luas untuk memanfaatkan monetisasi, tetapi juga mengajak tantangan dalam menjaga kualitas konten.
Penelitian “How People Enjoy Podcasts in Daily Life” dilakukan Populix pada Juni 2025 melibatkan 1.100 respondent dari generasi Milenial dan Gen Z di seluruh Indonesia. Responden memiliki perwakilan gender yang seimbang, mayoritas bekerja, berpenghasilan menengah ke atas, dan tinggal di Pulau Jawa.
Populix juga menemukan perbedaan preferensi topik antara kedua generasi. Milenial lebih menyukai topik yang serius seperti politik, berita, dan motivasi. Sementara itu, Gen Z lebih tertarik pada konten hiburan atau komedi dengan durasi yang singkat. Hal ini menjadikan strategi konten harus disesuaikan dengan ciri khas dan ekspektasi tiap segmen pendengar.
Indah Tanip, VP Research Populix, menyatakan bahwa dua dari tiga penggemar podcast video biasanya menonton hingga selesai, sedangkan sisanya lebih memilih untuk mengikuti bagian yang menampilkan tamu yang menarik. Pola ini menegaskan bahwa unggulan visual dan kehadiran bintang tamu menjadi faktor penting dalam meningkatkan interaksi audiensus.
Ron Baetiong, pendiri dan CEO Podcast Network Asia, menyebut bahwa format video dapat memperkaya pengalaman pendengar dan memberikan lebih banyak opsi pendapatan. Beberapa cara yang dapat dilakukan adalah dengan ad-libs, penempatan produk (makanan/minuman, pakaian), penampilkan logo, hingga tautan afiliasi dalam video. Selain itu, dia juga mengamati tren di mana pendengar kini lebih bersedia untuk berlangganan atau memberikan tip/donasi kepada kreator favorit mereka.
James Cridland, editor Podnews, mencatat bahwa belanja iklan podcast pada paruh pertama 2025 naik 28% secara tahunan (menurut data Magellan AI) dan akan terus tumbuh hingga akhir tahun. Namun, ia memperingatkan bahwa terlalu bergantung pada iklan dapat menurunkan kualitas dan kemandirian kreator. Menurutnya, model langganan menjadi opsi monetisasi yang relatif lebih aman.
Cridland juga menegaskan bahwa podcast dengan tema spesifik dapat menarik pendengar dari lebih dari 90 negara. Hal ini menunjukkan bahwa pengemasan informasi dan struktur cerita yang kuat tetap menjadi kunci keberhasilan.
Pilihnya video podcast sebagai favorit audiensus Indonesia membuka peluang baru bagi kreator untuk berkembang. Dengan memahami preferensi dan pola konsumsi pendengar, para kreator dapat menyesuaikan strategi dan membangun hubungan yang lebih kuat dengan audiensus. Selanjutnya, diperlukan ketahanan kreatif dan kualitas konten agar dapat bertahan di tengah persaingan yang semakin ketat.
Baca juga Info Terbaru lainnya di Info terbaru.
