Keberatan Finansial Pasangan yang Akhirnya Berujung Tragedi di Pandeglang

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Dalam peristiwa tragis yang terjadi di Pandeglang, Banten, seorang pria berumur 24 tahun identik dengan inisial IL, telah diduga sebagai pelaku pembunuhan terhadap istrinya (IN, 24) dan anaknya (IK, 1). Kejadian ini menimbulkan gempar di Desa Purwaraja, Kecamatan Menes, setelah mayat kedua korban ditemukan di dalam rumah pada Kamis (11/9/2025) pukul 07.00 WIB.

Menurut informasi dari Kapolsek Tipidum Satreskrim Polres Pandeglang, Ipda Robert Sangkala, pelaku diperkirakan terlilit utang yang mencapai Rp 70 juta. Motif pembunuhan ini diyakini karena kesulitan keuangan yang dialami pelaku. Awalnya, ayah korban yang merasa curiga karena keduanya tidak keluar rumah, kemudian memaksa memasuki rumah dan menemukan tubuh istrinya dan anaknya yang tidak bernyawa, sementara pelaku ditemukan dengan luka sayatan di leher dan tangan.

Pelaku juga diduga melakukan upaya bunuh diri setelah membunuh istri dan anaknya. Pada tubuh korban ditemukan luka cekikan di leher, menandakan bahwa mereka mungkin ditekan hingga tidak bernyawa. Pelaku kemudian dirawat di rumah sakit, tetapi meninggal dunia beberapa jam kemudian. Barang bukti yang ditemukan di tempat kejadian termasuk kabel listrik dan golok, yang diperkirakan digunakan untuk bunuh diri.

Penyidik tidak menemukan bukti terkait judi online atau perselingkuhan sebagai motif pembunuhan. Menurut Kasat Reskrim Polres Pandeglang, Iptu Alfian Yusuf, kehidupan pelaku dan istrinya dianggap harmonis tanpa isu keributan. Pelaku sempat mencoba membeli obat morfin di apotek, tetapi ditolak karena tidak ada resep dokter.

Kasus ini telah dihentikan oleh polisi karena pelaku telah meninggal dunia, dan tidak ada pelaku lain yang dapat dijerat. Tragedi ini menjadi peringatan penting tentang dampak tekanan keuangan yang dapat mempengaruhi psikologi seseorang dan mengakibatkan tindakan ekstrem.

Kejadian ini juga mengingatkan kita bahwa masalah keuangan tidak hanya tentang uang, tetapi juga tentang kesehatan mental. Ketika tekanan finansial menjadi beban yang tak terunggulkan, penting untuk mencari bantuan dari orang-orang terdekat atau ahli kesehatan mental. Jaga keseimbangan antara keuangan dan kesejahteraan mental, karena kehidupan tidak selamanya mengukur nilai dengan jumlah uang yang dimiliki.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan