Citilink berusaha mencapai target sepuluh lima pesawat dapat beroperasi lagi sebelum tahun ini berakhir

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Citilink berencana untuk mengoperasikan kembali 15 pesawat sebelum akhir tahun melalui program reaktivasi armada mereka. Saat ini, dua pesawat telah sukses beroperasi lagi.

Inisiatif ini dilakukan secara bertahap dengan dukungan dari Badan Pengelola Investasi Danantara. PT Garuda Indonesia Tbk dan anak perusahaannya, PT Citilink Indonesia, menerima investasi sebesar US$ 405 juta atau sekitar Rp 6,6 triliun (dengan kurs Rp 16.300) dari Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia).

Dana tersebut digunakan untuk mendanai biaya maintenance, repair, dan overhaul (MRO), yang merupakan bagian dari total pendanaan sekitar US$ 1 miliar.

Direktur Utama Citilink, Darsito Hendroseputro, menjelaskan bahwa program ini bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan saat ini, tetapi juga untuk mengukuhkan pertumbuhan perusahaan di masa depan. “Dengan operasional yang solid, Citilink yakin bisa mengukuhkan keberlangsungan bisnis dan mendukung konektivitas nasional,” ujarnya.

Dia memprediksi kinerja positif pada bulan September 2025, dengan peningkatan angkut penumpang sebesar 8,8% dibanding Agustus 2025. Pertumbuhan ini didukung oleh penambahan dua pesawat yang baru diaktifkan.

“Kami optimis dengan tren permintaan yang terus meningkat. Melalui strategi yang tepat, Citilink akan terus memberikan pelayanan terbaik,” tambahnya.

Selain itu, Citilink juga terus menjaga kualitas operasionalnya. Hingga Agustus 2025, mereka berhasil mencapai on-time performance (OTP) sebesar 90,04%, menunjukkan komitmen dalam menyajikan layanan yang handal.


Data Riset Terbaru:
Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa industri penerbangan domestik di Indonesia masih memiliki potensi pertumbuhan yang signifikan, terutama dengan peningkatan konektivitas di daerah-daerah perkotaan kecil. Program reaktivasi armada seperti yang dilakukan Citilink dapat membantu meningkatkan aksesibilitas dan memenuhi permintaan yang terus tumbuh.

Analisis Unik dan Simplifikasi:
Strategi Citilink dalam mereaktivasi armada tidak hanya untuk mengatasi tantangan sehari-hari, tetapi juga sebagai langkah strategis untuk mempersiapkan perusahaan menghadapi pertumbuhan jangka panjang. Dengan investasi yang tepat dan dukungan dari pemangku kepentingan, perusahaan pada gilirannya dapat menawarkan layanan yang lebih baik bagi pelanggan.

Kesimpulan:
Dengan langkah-langkah strategis ini, Citilink tidak hanya memperkuat posisinya di industri penerbangan, tetapi juga memberikan kontribusi significan terhadap kesejahteraan ekonomi dan mobilitas masyarakat. Mari dukung inisiatif-inisiatif seperti ini untuk mendapatkan masa depan penerbangan yang lebih terhubung dan berkualitas.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan