Warga Jakarta Keluh Macet Panjang di Jalan Karet ke Stasiun Palmerah Malam Ini

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Kemacetan parah melanda beberapa ruas jalan di Jakarta malam ini, khususnya di wilayah Karet, Jakarta Pusat. Warga melaporkan insiden pengendara pingsan di tengah kemacetan tersebut. Jihan, warga Jakarta berusia 23 tahun, mengungkapkan pengalamannya di area Stasiun Palmerah menuju Stasiun Karet. Perjalanan yang seharusnya hanya membutuhkan waktu singkat, justru berlangsung selama satu jam penuh. Kemacetan yang parah dimulai sejak pukul 17.30 di sekitar pom bensin Penjernihan dan semakin memburuk saat mencapai persimpangan Stasiun Karet sekitar pukul 18.30.

Saat kemacetan tersebut, Jihan menyaksikan seorang pengendara motor pingsan dan terjatuh dari kendaraannya. Banyak pengendara lainnya segera menolong untuk memberikan ruang dan memindahkan korban ke trotoar, memberikan minyak angin untuk membantu kondisinya. Pengendara lain, Nicholas Ryan yang berusia 29 tahun, mengalami pengalaman serupa. Ia menghabiskan waktu lebih dari dua jam untuk menuju rumah dari Menteng ke Kebayoran. Menurut Ryan, kemacetan parah terjadi dari Stasiun Karet hingga Stasiun Palmerah, jauh lebih buruk dari biasanya. Beberapa pengendara bahkan memilih untuk menepi di trotoar, merokok, atau membeli kopi sambil menunggu kemacetan berakhir.

Kemacetan malam ini di Jakarta disebabkan oleh penutupan sementara beberapa gerbang tol Tol Dalam Kota, yang dimulai hari ini dan akan berlangsung hingga pertengahan Oktober mendatang. Gerbang Semanggi I dan Kuningan I mengalami penutupan total pada 24-25 September 2025, sementara penutupan parsial (satu lajur) akan berlangsung dari 26 September hingga 6 Oktober 2025. Gerbang Pejompongan juga ditutup dari 24 September hingga 4 Oktober 2025. Selain itu, Gerbang Tol Semanggi 2, Slipi 1, dan Slipi 2 akan mengalami penutupan parsial dari 24 September hingga 10 Oktober 2025. Kebijakan ini diharapkan dapat menurunkan kemacetan di Jakarta, tetapi secara ironis justru menambah beban pada jalan-jalan utama.

Masalah kemacetan di Jakarta bukan hal baru, namun insiden-insiden seperti ini menunjukkan betapa pentingnya perencanaan lalu lintas yang lebih baik. Warga yang terpapar kemacetan parah ini memang membutuhkan ketabahan dan kreativitas untuk mengatasi situasi seperti ini. Selama menunggu solusi yang lebih efektif dari pemerintah, mungkin warga dapat memanfaatkan waktu di dalam kemacetan dengan lebih bijak, misalnya dengan merencanakan perjalanan pada jam non-puncak atau menggunakan transportasi alternatif. Jakarta tetap memiliki potensi besar, dan dengan upaya bersama, kemacetan bisa dikurangi, membuat kota ini lebih nyaman untuk semua penyandang mobilitas.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan