Penelitian YouGov Menyelidiki Preferensi Pelanggan E-Commerce di Indonesia Tahun 2025

Cuy

By Cuy

Indonesia menduduki peringkat kedua dari 55 pasar global dalam hal minat berbelanja online, hanya berada di bawah Tiongkok dan di atas India. Hasil terbaru dari riset YouGov menunjukkan bahwa daya tarik e-commerce di negeri ini terus meningkat, bersama dengan perubahan preferensi konsumen yang lebih memfokuskan pada nilai optimal dalam setiap transaksi.

Edward Hutasoit, General Manager YouGov Indonesia & India, menyoroti bahwa konsumen saat ini lebih cerdas, lebih pilih-pilih, dan memprioritaskan nilai uang yang terbaik, kecepatan pengiriman, serta pengalaman belanja yang lebih personal. Hal ini mendesak platform dan penjual untuk beradaptasi dengan cepat dengan keterangan tersebut.

Riset ini menggabungkan data dari YouGov Profiles dan BrandIndex, melibatkan lebih dari 5.000 konsumen online di Indonesia dan ratusan ribu responden secara global. Ukuran sampel berbeda per modul, dengan lebih dari 20.000 untuk penemuan produk, 128.000 untuk preferensi video, dan lebih dari 300.000 untuk perilaku belanja online, promosi, dan personalisasi. Panel independen YouGov mencakup lebih dari 55 pasar.

Harga, pilihan, dan promosi menjadi faktor utama dalam memilih belanja online daripada toko fisik. Selama empat tahun terakhir, permintaan untuk berbelanja online mengalami kenaikan pada beberapa kategori, termasuk pakaian dan sepatu (naik 18%) serta musik, video, dan buku (naik 15%). Marketplace tetap menjadi kanal utama untuk menemukan produk, sedangkan kanal kedua berbeda antar generasi: Gen Z bergantung pada influencer, milenial pada ulasan produk, dan Gen X pada rekomendasi dari keluarga atau teman.

Kehawatiran utama konsumen adalah biaya pengiriman yang tinggi dan waktu pengiriman yang lama. Sebanyak 79% konsumen selalu mencari promosi saat berbelanja, dengan gratis ongkir menjadi insentif paling menarik karena langsung memenuhi kekhawatiran tersebut. Meskipun demikian, satu dari empat konsumen masih merasa rekomendasi produk dari algoritma belum sesuai dengan preferensi mereka.

Konsumsi video online di Indonesia sangat tinggi, dengan konten hiburan, komedi, dan kuliner dominan. Preferensi konten berbeda antar generasi: Gen Z lebih tertarik pada fesyen dan kecantikan setelah hiburan/komedi, Gen X pada kesehatan dan kebugaran setelah hiburan dan kuliner, sementara milenial lebih tertarik pada bisnis dan keuangan sebagai peringkat keempat. Hasil ini memberikan peluang bagi strategi pemasaran yang lebih terfokus, seperti konten kuliner untuk produk makanan atau peralatan dapur, fesyen dan kecantikan untuk menjangkau Gen Z, dan konten finansial untuk produk kebutuhan sehari-hari dan gaya hidup.

“Saat konsumen Indonesia semakin nyaman dengan belanja online, merek dan platform harus menawarkan pengalaman yang personal dan relevan, menyesuaikan strategi dengan perilaku masing-masing generasi, serta mengintegrasikan konten kreatif,” kata Edward.

Berikut adalah inspeksi terbaru dari e-commerce Indonesia tahun 2025, menunjukkan bahwa konsumen semakin cerdas dan memilih platform yang tidak hanya menawarkan harga terbaik tetapi juga pengalaman belanja yang memuaskan. Dengan peningkatan konsumsi video online, merek harus lebih kreatif dalam menyajikan konten yang relevan untuk setiap demografi. Adaptasi cepat menjadi kunci sukses di era digital ini.

Belanja online di Indonesia terus berkembang, dan pemahaman mendalam tentang preferensi konsumen akan menjadi faktor kunci bagi bisnis untuk tetap relevan. Dengan kombinasi harga yang kompetitif, promosi menarik, dan pengalaman belanja yang personal, merek dapat membangun loyalitas pelanggan yang kuat.

Baca juga Info Terbaru lainnya di Info terbaru.

Tinggalkan Balasan