BPJS Kesehatan Garansi Penanggungan Peserta Miskin yang Sakit

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti, mengungkapkan bahwa klaim layanan kesehatan melalui program Penerima Bantuan Iuran (PBI) terus mengalami peningkatan. Menurutnya, ini menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat untuk membayar iuran BPJS Kesehatan sedang meningkat.

Dia mengingatkan slogan yang pernah populer, ‘orang miskin dilarang sakit,’ dan menjelaskan bahwa sebelum adanya BPJS Kesehatan, banyak warga kurang mampu terpaksa menjual harta benda ketika sakit. “Kini, kasus orang miskin penerima PBI yang terpaksa menjual rumah atau tanah sudah sangat jarang terjadi. Dulu, orang miskin dilarang sakit. Sekarang, dengan BPJS Kesehatan, orang miskin yang sakit tidak lagi harus membayar jika sudah menjadi peserta aktif,” katanya saat ditemui Thecuy.com di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (24/9/2025).

Ghufron menjelaskan bahwa klaim rasio program PBI melebihi 40% dari keseluruhan komponen. Hal ini menunjukkan bahwa banyak warga miskin kini dapat mengakses layanan kesehatan di berbagai rumah sakit. Contohnya, di Rumah Sakit Harapan Kita untuk penanganan jantung, jumlah peserta PBI yang datang kini jauh lebih banyak dibandingkan sebelumnya.

Pada tahun 2024, rasio klaim program PBI BPJS Kesehatan mencapai 105%, setara dengan sekitar Rp 175 triliun. Meskipun demikian, Ghufron mengakui masih terdapat beberapa masalah di lapangan, seperti kurangnya pemahaman mengenai hak dan kewajiban peserta hingga kendala teknis dalam pelayanan. “Ada banyak orang miskin yang masih belum mengetahui hak-haknya. Mereka baru sadar ketika sudah sakit. Kasus seperti ini masih banyak,” tutupnya.

Data terbaru menunjukkan bahwa program PBI BPJS Kesehatan telah memberikan dampak positif bagi masyarakat kurang mampu. Namun, penggunaan teknologi dan pendampingan yang lebih intensif diperlukan untuk memastikan bahwa semua peserta dapat memanfaatkan hak mereka secara optimal. Studi kasus di Rumah Sakit Harapan Kita menunjukkan bahwa aksesibilitas layanan kesehatan telah meningkat, tetapi perlu upaya lebih untuk meningkatkan keterampilan digital dan pendidikan kesehatan bagi peserta.

Dari setiap kesulitan yang dihadapi, ada peluang untuk memperbaiki sistem. Diharapkan dengan dukungan yang lebih baik, BPJS Kesehatan dapat terus berperan penting dalam memberikan perlindungan kesehatan yang lebih adil dan merata bagi seluruh warga.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan