Massa yang turut serta dalam aksi Hari Tani Nasional mengungkapkan permintaan mereka di depan Gedung MPR/DPR RI, dengan fokus pada isu politik pangan yang berlangsung di Indonesia. Selain itu, mereka juga menyoroti beberapa kebijakan yang dianggap mengarah pada korporatisasi pertanian dalam skala besar, seperti Food Estate dengan sistem monokultur yang menempati lahan pertanian.
Menurut Sekretaris Jenderal Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA), Dewi Kartika, aksi yang mereka lakukan bertujuan untuk menanggapi berbagai kebijakan yang berkaitan dengan sistem pangan nasional. Ia menambahkan bahwa sumber pangan di Indonesia saat ini masih dikendalikan oleh perusahaan besar dan skema korporatisasi yang menguasai lahan pertanian.
Selain itu, Dewi juga menekankan bahwa kebijakan pangan saat ini memiliki ciri khas militeristik. Menurutnya, perangkat militer bahkan terlibat dalam sistem pangan nasional. Hal ini dianggap berbahaya bagi petani dan nelayan, karena posisinya yang seharusnya sebagai produsen utama pangan justru tergeser oleh korporasi.
Dewi memberikan contoh kasus di mana anggota KPA terlibat dalam konflik dengan salah satu BUMN yang berhubungan dengan masalah lahan. Ia menjelaskan bahwa TNI telah masuk ke kampung dengan melakukan MoU dengan BUMN tersebut, dan akhirnya petani dipaksa untuk bekerja sebagai buruh di perusahaan pangan yang didorong pemerintah melalui program ketahanan pangan.
Dalam aksi ini, massa yang hadir terdiri dari berbagai kelompok petani dari sejumlah daerah. Dewi mendesak pimpinan DPR untuk mendorong menteri terkait mendengar aspirasi mereka. Ia juga menyatakan bahwa serikat petani tidak anti-dialog, namun berbagai perundingan yang telah dilakukan dengan berbagai kementerian belum menghasilkan tindakan konkret atau percepatan reformasi agraria. Oleh karena itu, Dewi berharap pimpinan DPR, khususnya Menteri Agraria, Kehutanan, dan Desa yang terkait dengan pertanian, dapat langsung mendengarkan aspirasi mereka.
Aksi demonstrasi masih berlangsung hingga siang hari ini, sementara lalu lintas di Jalan Gatot Subroto menuju DPR telah dialihkan.
Meskipun tantangan dalam sector pertanian masih terus berlanjut, ini adalah saatnya untuk bergerak bersama dalam meningkatkan kualitas hidup petani dan nelayan. Dengan dukungan yang kuat dari pemerintah dan masyarakat, kita dapat membangun sistem pangan yang lebih adil dan berkelanjutan.
Baca juga Berita lainnya di News Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.