Pada saat banjir menimpa daerah dengan budaya patriarki yang kuat, perempuan justru menjadi yang paling beban karena harus mencari air bersih dan masih harus menjalankan tanggung jawab keluarga, termasuk mengurus anak-anak. Agustina mengungkapkan hal ini kepada detikX.
Tekanan sosial dan ekonomi juga memengaruhi hubungan keluarga. Banyak perempuan yang memilih untuk bercerai karena merasa tidak mendapatkan dukungan dari pasangan, bahkan menganggap suami sebagai beban. Situasi ini semakin parah dengan meningkatnya risiko kekerasan, terutama di wilayah terdampak banjir yang sedikitnya memiliki ruang aman. Data menunjukkan bahwa risiko pelecehan seksual, termasuk terhadap penyandang disabilitas, lebih tinggi di daerah tersebut dibandingkan dengan wilayah lain.
Selain itu, penelantaran ekonomi sering terjadi. Meskipun secara hukum termasuk kekerasan dalam rumah tangga, kasus-kasus ini jarang terungkap karena masih dianggap tabu untuk dibicarakan.
“Kemungkinan terjadi kekerasan, termasuk kekerasan seksual, menurut saya lebih banyak terjadi di daerah terdampak banjir dibandingkan daerah lain,” katanya.
Kondisi putus asa karena hilangnya pekerjaan juga membuat keluarga melihat keberadaan anak sebagai beban. Anak-anak kemudian dipaksa untuk berhenti sekolah dan langsung bekerja atau dinikahkan lebih awal.
“Kami menemukan banyak anak putus sekolah karena orang tua mereka ingin anak bekerja atau dinikahkan secepat mungkin. Hal ini dilakukan dalam harapan mengurangi beban keluarga,” tambah Agustina.
Agustina menegaskan bahwa banjir rob memperparah kemiskinan struktural. Ini juga meningkatkan risiko angka putus sekolah, perkawinan anak, perceraian, dan kekerasan dalam rumah tangga.
“Jika kita membahas kemiskinan, maka akan menjadi masalah generasi. Oleh karena itu, diperlukan intervensi serius,” katanya.
Sementara itu, aktivis komunitas pendamping korban kekerasan berbasis gender Srikandi Kota Pekalongan, Ita, mengungkapkan bahwa banjir rob dan hilangnya mata pencaharian meningkatkan kasus kekerasan dalam rumah tangga. Ita dan timnya telah mendampingi sekitar 25 korban kekerasan.
Mayoritas korban yang tercatat adalah kasus kekerasan fisik terhadap perempuan. Kondisi ini juga mendorong peningkatan kasus perceraian di daerah yang terdampak banjir parah.
“Peningkatan kasus kekerasan terjadi karena mata pencaharian warga tidak lagi stabil. Hal ini sangat memengaruhi emosi seseorang,” katanya.
Menurut Ita, kerusakan hunian dan hilangnya pekerjaan memaksa sebagian warga menjadi buruh migran ke luar negeri sebagai awak kapal ikan. Namun, kondisi ini justru menimbulkan masalah baru. Beberapa buruh migran tidak mendapatkan perlakuan dan upah yang layak.
“Jika awak kapal itu di luar negeri, kadang kondisinya tidak sesuai dengan yang dijanjikan, termasuk upah. Akibatnya, banyak yang memilih kabur,” tuturnya.
Banjir rob tidak hanya merusak fisik, tetapi juga mengganggu kesejahteraan sosial dan ekonomi masyarakat. Hal ini membutuhkan solusi komprehensif agar dampaknya dapat diminimalkan. Ketidakpastian ekonomi dan sosial yang dihadapi warga terdampak banjir menunjukkan betapa pentingnya dukungan sosial dan program pengembangan ekonomi yang tangguh. Tanpa intervensi yang tepat, masyarakat akan terus terperangkap dalam siklus kemiskinan dan kekerasan.
Baca juga Berita lainnya di News Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.