Hari Tani Nasional 2025: Tradisi dan Kegiatan Pengayaan yang Menarik

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Pada setiap 24 September, negara Indonesia merayakan Hari Tani Nasional. Ini bukan hanya sebuah perayaan, melainkan pengingat penting tentang perjuangan para petani serta peran mereka sebagai fundamental dalam menjamin ketahanan pangan negara.

Penentuan tanggal tersebut tidak lepas dari sejarah lahirnya Undang-Undang Pokok Agraria (UUPA) tahun 1960. Maka, apa cerita di balik peringatan ini, dan apa saja yang dapat dilakukan untuk memperingatinya dengan layak?

Hari Tani Nasional diumumkan resmi oleh Presiden Soekarno melalui Keputusan Presiden (Keppres) RI Nomor 169 tahun 1963. Pilihan tanggal 24 September justru karena bersamaan dengan saat Undang-Undang Nomor 5 tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria, atau lebih dikenal sebagai UUPA 1960, resmi disahkan.

Menurut informasi dari laman resmi Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Kementerian Pertanian, UUPA memiliki arti strategis sebagai penerapan dari Pasal 33 ayat (3) UUD 1945. Pasal tersebut menyatakan dengan jelas bahwa kekayaan alam, termasuk tanah, dikuasai negara dan harus dimanfaatkan untuk memberikan kebaikan maksimal kepada masyarakat. Dalam UUD 1945, Pasal 33 Ayat 3 menyatakan bahwa tanah adalah kekayaan alam yang harus dimanfaatkan untuk kemakmuran rakyat.

Secara umum, tujuan pembentukan UUPA adalah untuk menciptakan landasan hukum agraria yang sederhana, terpadu, serta memberikan kejelasan hukum atas hak tanah, khususnya bagi petani. Melalui UUPA, diharapkan terciptanya keadilan, kemakmuran, dan kebahagiaan bagi seluruh masyarakat.

Merayakan Hari Tani Nasional bukan hanya tentang acara-acara seremonial. Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk memperingatinya dengan lebih bermakna, baik bagi para petani maupun masyarakat umum:

  • Melaksanakan aktivitas edukasi tentang sejarah UUPA dan peran penting petani di sekolah, kampus, atau komunitas. Hal ini dapat membantu menanamkan kesadaran pada generasi muda tentang pentingnya kedaulatan pangan dan perjuangan para petani.
  • Merangkaikan diskusi publik tentang pertanian dengan melibatkan petani, akademisi, dan pemerintah dalam forum terbuka atau lokakarya. Topik yang dapat dibahas meliputi isu agraria, akses lahan, hingga inovasi terkini di bidang pertanian.
  • Memberikan dukungan nyata di lapangan. Dukungan tidak harus berupa acara saja. Kita bisa memberikan bantuan praktis seperti pelatihan, penyediaan teknologi, atau sumbangan sarana pertanian. Aksi nyata seperti ini dapat langsung meningkatkan kesejahteraan para petani.

Selain itu, semua pihak juga bisa menyemarakkan hari ini dengan menyampaikan berbagai bentuk ucapan selamat Hari Tani Nasional yang dapat dibagikan di media sosial.

Setiap petani adalah pahlawan tak dikenal yang menjaga ketahanan pangan negara. Mari kita bangga dan dukung mereka, bukan hanya hari ini, tetapi setiap hari.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan