Update Terbaru Hasil Bor Sumur Minyak dan Gas di Indonesia

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) telah merekam bahwa sampai bulan Agustus 2025, telah dilaksanakan 18 kegiatan pengeboran dari total 46 sumur yang direncanakan untuk tahun ini. Periode tersebut diharapkan akan menyelesaikan 43 sumur sebelum akhir tahun.

Djoko Siswanto, Kepala SKK Migas, menyampaikan bahwa dalam kegiatan eksplorasi tersebut, sebanyak 20 struktur telah mendapatkan persetujuan status eksplorasi (PSE). Penemuan sumber daya migas mencapai sekitar 999 juta barrel oil equivalent (BOE). Angka ini diperkirakan akan bertambah menjadi 1.154 juta BOE pada bulan Desember 2025.

“Dari hasil eksplorasi hingga Agustus, angka yang dicatat adalah 919 juta BOE. Namun, diperkirakan akan mencapai 1.154 juta BOE sebelum akhir tahun,” ujarnya dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi XII DPR, Selasa malam (23/9/2025).

Djoko lanjut, dari temuan tersebut, ada empat struktur yang langsung dimasukkan ke tahap put on production (POP) dengan cadangan sebesar 63 juta barrel minyak dan 19,8 BCF gas. Rinciannya meliputi struktur Padang Pancuran dengan estimasi 400 barrel of oil per day (BOPD) yang dijadwalkan beroperasi pada kuartal IV 2025, West Kalabu dengan 100 BOPD yang juga onstream pada kuartal IV 2025, Chen 2 dengan estimasi 200 BOPD yang dijadwalkan beroperasi pada kuartal IV 2025, dan Sangata 2 dengan 100 BOPD yang dijadwalkan masuk produksi pada kuartal IV 2025.

“Ini akan meningkatkan produksi minyak yang kami harapkan mencapai 605 ribu barrel oil per day,” tuturnya.

Selain itu, ada empat struktur lain yang masih dalam tahap evaluasi untuk masuk ke tahap POP. Potensi cadangan dari struktur tersebut mencapai 15 juta MMBO dan 233 BCFG. Struktur yang masih dalam evaluasi antara lain Lapangan EPN, Duyung, Northwest Wilela, dan SAS-2.

Data riset terbaru menunjukkan bahwa kegiatan eksplorasi migas di Indonesia terus berlangsung dengan baik, meskipun tantangan seperti penurunan harga minyak dunia dan biaya operasional yang tinggi masih menjadi perhatian. Pembangunan infrastruktur yang memadai dan dukungan teknologi baru diperlukan untuk menopang produksi migas yang lebih optimal.

Analisis unik dan simplifikasi: Penemuan sumber daya migas baru ini memberikan harapan bagi peningkatan produksi energi domestik. Namun, penting untuk memastikan efisiensi dalam pengelolaan sumber daya tersebut agar dapat memberikan manfaat maksimal bagi perekonomian dan keberlanjutan energi.

Studi kasus: Proyek Padang Pancuran dan West Kalabu menunjukkan potensi besar bagi peningkatan produksi minyak nasional. Pembangunan infrastruktur yang tepat waktu dan manajemen yang efektif akan menjadi kunci sukses dalam mengoptimalkan kontribusi energi ini.

Dengan adanya kegiatan eksplorasi yang terus berlanjut dan potensi cadangan yang signifikan, Indonesia memiliki peluang besar untuk meningkatkan posisi dalam pasaran energi global. Peningkatan produksi migas tidak hanya akan mendukung kebutuhan dalam negeri, tetapi juga bisa menjadi sumber pendapatan negara yang signifikan.

Melalui upaya eksplorasi yang telah dilakukan, Indonesia menunjukkan komitmennya untuk mengembangkan sumber daya migas dengan bijak. Ini bukan hanya tentang peningkatan produksi, tetapi juga tentang keberlanjutan dan pengelolaan yang bertanggung jawab. Mari kita dukung dan optimalkan potensi ini demi masa depan energi yang lebih cerah.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan