Prabowo Menjelaskan upaya Indonesia Membangun Tanggul Laut Raksasa Panjang 480 Kilometer di Depan Kepemimpinan Global

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan rencana Indonesia untuk mengembangkan proyek besar seperti Gian Sea Wall atau Tanggul Laut Raksasa. Pernyataan ini diucapkan di depan para pemimpin dunia saat Sidang Majelis Umum ke-80 PBB di New York, Amerika Serikat.

Sebagai negara kepulauan terluas di dunia, Indonesia saat ini mengalami dampak langsung perubahan iklim, terutama dari kenaikan cepat permukaan air laut. Khususnya di Pantai Utara Jawa, naiknya permukaan air mencapai 5 cm setiap tahunnya. Dalam rentang 10-20 tahun kedepan, fenomena ini akan mengancam kehidupan warga pesisir.

Prabowo mengingatkan, “Apakah Anda bisa membayangkan dalam 10 tahun? Atau dalam 20 tahun ke depan? Kita terpaksa membangun Giant Sea Wall sepanjang 480 km,” ujarnya saat Sidang Majelis Umum PBB.

Prabowo menekankan, Indonesia tidak memiliki pilihan lain selain memulai persiapan pembangunan proyek ini segera. Dalam pembicaraan, dia menyoroti bahwa Indonesia tidak hanya bersifat retorik, tetapi juga tindakan nyata dalam menghadapi perubahan iklim.

Selain itu, Indonesia juga berkomitmen untuk memenuhi target Perjanjian Paris 2015, termasuk pencapaian Net Zero Emission 2060. Prabowo optimis bahwa negara ini dapat mewujudkan target tersebut lebih awal.

“Kami berencana mereboisasi lebih dari 12 juta hektar hutan yang terdegradasi, mengurangi degradasi hutan, dan memberikan kesempatan pekerjaan hijau berkualitas kepada masyarakat lokal,” katanya.

Indonesia juga sedang beralih dari energi fosil ke energi terbarukan. Mulai tahun depan, sebagian besar pembangkit listrik tambahan akan berasal dari sumber energi terbarukan.

“Tujuan kami adalah mengangkat seluruh warga dari kemiskinan dan menjadikan Indonesia sebagai pusat solusi untuk ketahanan pangan, energi, dan air,” katanya dengan tegas.

Data riset terbaru menunjukkan bahwa proyek Tanggul Laut Raksasa bukan hanya menunjukkan komitmen Indonesia dalam menghadapi perubahan iklim, tetapi juga memiliki dampak positif pada ekonomi lokal. Studi kasus di negara-negara seperti Belanda dan Belanda menunjukkan bahwa investasi infrastruktur pesisir dapat menciptakan ribuan lapangan kerja dan meningkatkan stabilitas ekonomi daerah.

Analisis unik dan simplifikasi: Inisiatif Indonesia dalam mengembangkan energi terbarukan juga menunjukkan potensi besar untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. Dengan rencana mereboisasi hutan yang luas, negara ini tidak hanya berusaha melindungi lingkungan, tetapi juga memberikan manfaat jangka panjang bagi generasi mendatang.

Kesimpulan: Indonesia menampilkan komitmen kuat dalam menangani perubahan iklim melalui langkah-langkah konkret seperti pembangunan Tanggul Laut Raksasa dan transisi energi terbarukan. Dengan visi untuk mengangkat masyarakat dari kemiskinan dan menjadikan negara sebagai solusi global, Indonesia menunjukkan bahwa tindakan nyata adalah kunci untuk masa depan yang lebih berkelanjutan. Mari dukung dan ikuti langkah-langkah ini dalam upaya global untuk melindungi planet kita.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan