Siswa Tanah Laut Berani Merantau demi Mencari Masa Depan yang Lebih Baik di Sekolah Rakyat

Kunjungan Menteri Sosial Republik Indonesia, Saifullah Yusuf yang akrab bernama Gus Ipul, ke Sekolah Rakyat Menengah Pertama 20 di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, berhasil menghangatkan suasana dengan antusiasme siswa yang penuh energia. Kehadiran menteri ini tidak hanya sekadar formalitas, tetapi juga membawa perasaan saling mengenal yang dapat memotivasi para siswa.

Selama kunjungannya, Gus Ipul menggaris bawahi betapa pentingnya menjaga semangat belajar dan kedisiplinan dalam upaya mencapai tujuan jangka panjang. “Pokoknya, semangat belajar dan disiplin adalah kunci. Insya Allah, cita-cita kalian akan terwujud,” katanya dalam keterangan tertulis pada Selasa, 23 September 2025.

Saat acara berlangsung, Gus Ipul menikmati penampilan tujuh siswa yang melaksanakan tarian Berpadu Semapur Pramuka. Beliau tampak sangat antusias memberikan apresiasi kepada peserta yang telah berusaha kuat.

Selain menonton pertunjukan, Gus Ipul juga berinteraksi langsung dengan siswa-siswi, memberikan semangat serta pesan agar mereka tidak merendahkan diri ketika mengalami kesalahan. “Jika salah, tidak usah takut. Karena jikalau tidak mampu, belajar saja. Guru-guru akan membimbing,” ungkap Gus Ipul dengan hangat.

Pesan ini menimbulkan dampak yang dalam pada salah satu siswa, Muhammad Dzaki Ansari dari Kabupaten Tanah Laut. Dalam suasana yang ramah, Dzaki berani maju ke depan kelas dan dengan tegas menjelaskan arti Pancasila. “Pancasila terdiri dari dua kata, Panca yang berarti lima dan Sila yang berarti dasar,” jelasnya dengan percaya diri.

Dzaki mengungkapkan bahwa ia memilih Sekolah Rakyat atas dorongan ibunya. Walaupun jarak rumahnya ke Banjarbaru mencapai 65 kilometer, ia tetap bersedia merantau untuk melanjutkan pendidikan. “Ibu yang mendaftarkan saya. Masuk SR ini untuk membantu perekonomian keluarga,” tutur Dzaki sambil mengusap air mata.

Kehidupan Dzaki penuh rintangan sejak ayahnya menikah lagi dan meninggalkan keluarga. Sejak itu, ibunya harus bekerja keras untuk menjaga kebutuhan keluarga. Kondisi tersebut justru memperkuat tekad Dzaki untuk terus belajar hingga kuliah, dengan harapan dapat mengangkat derajat keluarga. Cita-citanya sederhana namun kuat: menjadi tentara. Ia percaya bahwa disiplin dan kesungguhan akan membantunya mencapai impian itu.

Ketika ditanya tentang pelajaran favoritnya, Dzaki menjawab dengan semangat bahwa ia menyukai Bahasa Inggris. Meskipun terlihat sedikit ragu saat diminta menunjukkan kemampuannya, dukungan langsung dari Gus Ipul membantu meningkatkan keyakinannya.

Dzaki termasuk siswa yang beruntung menjadi salah satu dari ratusan siswa Sekolah Rakyat yang berharap bisa mengubah nasib melalui pendidikan. Bagi Dzaki, sekolah bukan hanya tempat belajar, melainkan jalan untuk mengubah masa depan dan mengangkat derajat ibunya yang telah bekerja keras untuk keluarganya.

Para siswa di Sekolah Rakyat seperti Dzaki menunjukkan betapa pentingnya dukungan dan motivasi dari orang-orang yang berpengaruh. Pendidikan bukan hanya tentang pencapaian akademik, tetapi juga tentang membentuk karakter dan membangun keyakinan diri. Dengan semangat yang padu dan disiplin yang kuat, mereka siap meraih cita-cita meskipun menghadapi rintangan.

Baca juga Berita lainnya di News Page