Investor Kecewa dengan Banyak Hambatan, Satgas Ditugaskan Tindak Lanjut

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Himpunan Kawasan Industri Indonesia (HKI) menyambut baik langkah pemerintah dalam membentuk Satuan Tugas (Satgas) Investasi untuk mempercepat masuknya modal asing ke negara ini. Namun, organisasi ini menekankan bahwa keberhasilan Satgas tergantung pada kemampuannya untuk mengatasi berbagai kendala yang dihadapi pelaku usaha di lapangan.

“Volume investasi yang masuk saat ini cukup besar, dengan pipeline investasi di kawasan industri terus mengalami kenaikan. Namun, tanpa solusi tepat atas kendala birokrasi dan teknis, investasi tersebut punya potensi untuk batal atau dialihkan ke negara lain yang lebih kompetitif,” kata Akhmad Ma’ruf Maulana, Ketua Umum HKI, Selasa (23/9/2025).

Beberapa masalah pokok yang sering dijadikan keluhan investasi telah diidentifikasi oleh HKI. Yang pertama adalah sinkronisasi yang lemah antara pemerintah pusat dan daerah. Perbedaan interpretasi aturan antara instansi pusat dengan pemerintah daerah sering memperpanjang waktu izin usaha, penetapan tata ruang, dan perizinan lingkungan. Hal ini membuat investor merasa tidak pasti dan menurunkan minat mereka untuk segera merealisasikan proyek.

Masalah kedua yang diungkapkan adalah kepastian regulasi. Perubahan aturan yang tiba-tiba serta implementasi yang lambat membuat investor merasa risiko tinggi. Situasi ini justru mendorong mereka untuk mencari alternatif di negara lain yang memiliki kerangka hukum yang lebih jelas.

Ketiga, kendala terkait tata ruang dan lahan. Banyak kawasan industri yang sudah memiliki izin dan masterplan resmi, namun masih terindikasi sebagai lahan pertanian atau sawah yang dilindungi. Hal ini menimbulkan ketidakpastian hukum bagi investor.

Keempat, pembangunan infrastruktur dan utilitas di sekitar kawasan industri yang masih belum optimal. Infrastruktur dasar seperti akses transportasi, pasokan listrik, dan gas yang tidak stabil menjadi beban tambahan bagi investor. Akhmad menambahkan bahwa kondisi ini tidak hanya memperlambat pembangunan kawasan, tetapi juga merugikan investor yang sudah menanamkan modal.

Untuk itu, HKI mendorong Satgas Investasi berperan sebagai problem solver dengan beberapa rekomendasi. Pertama, Satgas harus menjadi pusat koordinasi yang efektif antara pusat dan daerah agar tidak ada kesalahpahaman dalam peraturan. Kedua, mengawasi langsung investasi prioritas dengan model case management agar kendala dapat segera diatasi. Ketiga, memastikan bahwa setiap proses investasi selesai dalam waktu tertentu agar tidak berlarut-larut. Terakhir, menyampaikan laporan berkala kepada Presiden dan publik untuk meningkatkan transparansi.

Kawasan industri diyakini oleh HKI sebagai motor penggerak ekonomi daerah dan pembangunan nasional. Manfaat yang bisa diraih antara lain meningkatkan investasi baru, serapan tenaga kerja, pertumbuhan ekonomi yang lebih merata, hilirisasi industri, dan memperkuat rantai pasok industri.

“Indonesia harus menunjukkan bahwa investasi yang masuk dapat tersejajari di lapangan, bukan hanya berupa komitmen kosong,” tegas Akhmad. “HKI siap berkolaborasi dengan Satgas untuk menyediakan data lapangan dan menyusun solusi praktis sesuai kebutuhan kawasan industri dan tenant.”

Data Riset Terbaru:
Menurut laporan World Bank 2025, negara yang memiliki kerangka regulasi yang jelas dan stabil mampu menarik investasi hingga 30% lebih tinggi dari negara dengan ketidakpastian hukum. Selain itu, infrastruktur yang memadai dapat menurunkan biaya operasional perusahaan sebesar 15-20%.

Analisis Unik dan Simplifikasi:
Ketidakpastian hukum dan birokrasi yang lambat sering menjadi penghalang utama investasi. Solusi yang efektif diperlukan agar Indonesia tetap menarik bagi investor asing. Satgas Investasi harus menghubungkan semua pihak secara efektif dan memastikan proses investasi berjalan lancar.

Kesimpulan:
Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi tujuan investasi global, namun tantangan dalam bentuk birokrasi dan infrastruktur masih perlu diatasi. Dengan dukungan Satgas Investasi yang kuat, negara ini bisa lebih kompetitif dan menarik investor lebih banyak untuk berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi. Buktikan bahwa komitmen investasi bisa terwujud di lapangan, bukan hanya berupa janji.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan