Ketua Banggar DPR Kritik Terhadap Gaya Koboi Menteri Keuangan Purbaya

Ketua Badan Anggaran DPR RI, Said Abdullah, mengapresiasi pendekatan yang diterapkan oleh Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, yang digadang-gadang dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan ekonomi negara. Pendapat ini dia ungkapkan saat menyampaikan laporan dalam rapat paripurna ke-5 masa persidangan I tahun 2025-2026, yang digelar di Gedung Parlemen, Jakarta, Selasa (23/9/2025).

Dalam kesempatan tersebut, Said menegaskan bahwa stabilitas inflasi dan kurs rupiah merupakan prioritas utama. Dia menyoroti bahwa keduanya memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekonomi dan mencegah terjadinya krisis yang lebih besar. “Kedua faktor ini dapat memengaruhi harga di sektor nyata, serta mempengaruhi stabilitas moneter,” katanya.

Untuk meraih target yang telah ditetapkan, Said mendorong kerjasama erat antara pemerintah dan Bank Indonesia dalam mengimplementasikan kebijakan fiskal dan moneter dengan efisien serta kreatif. Dia juga mengakui bahwa pengadaan dana melalui Surat Berharga Negara (SBN) memerlukan strategi yang cermat agar dapat memenuhi kebutuhan pendanaan sambil memastikan likuiditas bank dapat dialokasikan ke sektor sebenarnya.

Said percaya bahwa gaya kerja Purbaya, yang dikenal dengan julukan “koboi”, dapat menimbulkan perubahan yang positif dalam kebijakan-kebijakannya. Hal ini terbukti dengan perbaikan kondisi ekonomi sejak Purbaya menjabat. “Kita yakin dengan gaya ‘koboi’ Menteri Keuangan kita, kebijakan uang yang ketat dapat dihematkan,” katanya dihadapan peserta rapat yang mengagumi keterangan tersebut.

Selain itu, Said berharap kondisi ekonomi yang baik ini dapat berlanjut sehingga suku bunga SBN pada tahun depan dapat diturunkan. Hal ini akan membantu mengurangi beban anggaran yang ditanggung oleh APBN.

Studi kasus terkait dengan kebijakan fiskal dan moneter yang efektif menunjukkan bahwa negara-negara yang berhasil menjaga stabilitas Ekonomi seringkali melibatkan kolaborasi erat antara instansi pemerintah dan badan pengatur keuangan. Contohnya, Jepang berhasil mengatasi deflasi selama bertahun-tahun melalui kerjasama antara pemerintah dan Bank Jepang. Pendekatan serupa dapat menjadi pelajaran berharga bagi Indonesia dalam mengoptimalkan kebijakan ekonomi.

Dalam menghadapi tantangan ekonomi yang selalu berubah-ubah, penting bagi Indonesia untuk terus mengadaptasi strategi yang fleksibel dan inovatif. Dengan dukungan kebijakan yang tepat, stabilitas inflasi dan kurs rupiah dapat dijaga, sehingga mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Investasi dalam infrastruktur dan dukungan bagi sektor riil juga perlu ditingkatkan agar ekonomi terus berkembang.

Untuk mencapai visi ekonomi yang kuat dan stabil, kolaborasi antara pemerintah, Bank Indonesia, dan sektor swasta menjadi kunci. Dengan semangat kerja yang kuat dan kebijakan yang jelas, Indonesia dapat mewujudkan pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan. Menjaga likuiditas perbankan serta mengoptimalkan penggunaan dana APBN akan memberikan dampak positif bagi masyarakat luas.

Baca juga Berita lainnya di News Page