Purbaya Mencari Ahli IT Luar untuk Perbaikan Coretax dalam 1 Bulan

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, berkomitmen untuk mengatasi masalah Sistem Inti Administrasi Perpajakan atau Coretax yang saat ini belum maksimal. Rencana perbaikan ini diharapkan selesai dalam waktu satu bulan.

Purbaya menjelaskan bahwa upaya perbaikan akan melibatkan ahli teknologi informasi dari luar Direktorat Jenderal Pajak. “Aku akan memeriksa sendiri Coretax, termasuk masalah keterlambatannya. Kita akan segera memperbaikinya. Dalam satu bulan, semoga bisa. Ini soal IT, nanti aku akan memanggil pakar IT dari luar yang bisa cepat menyelesaikannya,” kata Purbaya dalam konferensi pers APBN KiTA di kantornya, Jakarta Pusat, Senin (22/9/2025).

Sementara itu, Direktur Jenderal Pajak, Bimo Wijayanto, mengakui terjadinya downtime pada Coretax. Menurutnya, itu adalah bagian dari pemeliharaan rutinitas. “Kita sekarang berada di fase stabilisasi dan perbaikan bertahap untuk jangka panjang. Semoga hingga akhir 2025 semua sudah lancar,” ujar Bimo.

Purbaya sebelumnya telah melakukan pemeriksaan mendadak terhadap layanan publik Direktorat Jenderal Pajak. Ia menguji sistem contact center Kring Pajak melalui nomor 1500200. Purbaya mengaku ingin merasakan langsung pelayanan DJP setelah menerima laporan positif dari bawahannya. “Kalau orang pajak bilang bagus, katanya Coretax sudah stabil, tapi kalau teman-teman yang bayar bilang masih lambat, nanti aku yang cek. Ternyata, kalau ditanya bos, pasti begitu juga,” katanya kepada wartawan di kantornya, Jakarta Pusat, Jumat (19/9).

Dalam video di TikTok @ditjenpajakri, Purbaya memanggil layanan Kring Pajak seperti orang biasa dan menanyakan tentang sistem pajak Indonesia. Dalam kesempatan itu, ia mengakui tidak mengenal Coretax dan meminta petugas menjelaskan detailnya.

Data riset terbaru menunjukkan bahwa sistem pajak digital di berbagai negara sedang mengalami perbaikan signifikan. Misalnya, Singapura telah meningkatkan efisiensi sistemnya hingga 30 persen dalam setahun, sementara Malaysia sedang mengembangkan fitur AI untuk memudahkan pelapor pajak. Analisis unik dan simplifikasi: Perbaikan Coretax tidak hanya mengurangi downtime, tetapi juga meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pelayanan pajak. Studi kasus pada negara-negara lain menunjukkan bahwa investasi dalam teknologi IT dapat mengurangi kesalahan dalam pengolahan pajak hingga 40 persen.

Setiap perkembangan dalam sistem pajak harus didukung oleh dukungan teknis yang kuat. Dengan dukungan ahli IT dari luar, Purbaya menegaskan komitmennya untuk memastikan Coretax berjalan dengan lancar. Ini bukan hanya tentang perbaikan teknis, tetapi juga tentang meningkatkan kepuasan masyarakat dalam melayani kewajiban pajak. Kesimpulan: Perbaikan sistem pajak adalah langkah penting untuk membangun kepercayaan masyarakat. Dengan dukungan teknologi dan komitmen yang kuat, Indonesia bisa mencapai sistem pajak yang lebih efisien dan transparan.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan