DPRD Kota Surabaya Carikan Solusi Pembiayaan Alternatif dengan Tim Bappenas

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

DPRD Kota Surabaya telah melakukan konsultasi dengan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas di Jakarta minggu lalu. Tujuan kunjungan tersebut adalah untuk membahas rencana pembiayaan alternatif melalui pinjaman daerah bagi proyek infrastruktur.

Wakil Ketua DPRD Surabaya, Arif Fathoni, menginformasikan bahwa Surabaya memenuhi semua persyaratan untuk menggunakan opsi pembiayaan tersebut. Hal ini didasarkan pada dokumen dari Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Keuangan, Bappenas, serta hasil studi kelayakan yang ada. Pernyataan tersebut disampaikannya pada hari Senin, 22 September 2025.

Rencana pembiayaan alternatif ini direncanakan untuk periode 2026-2027 dengan total dana sebesar Rp 3,15 triliun. Dari jumlah tersebut, Rp 2,71 triliun akan dipinjam dari PT SMI dan sisa Rp 447,8 miliar dari Bank Jatim.

Fond tersebut akan dialokasikan untuk pembangunan beberapa proyek strategis, termasuk Jalan Lingkar Luar Barat (JLLB), pelebaran Jalan Wiyung, pembangunan Flyover Dolog, Saluran Diversi Gunungsari, pemasangan PJU, Jalan Tembus Dharmahusada, dan penanganan genangan.

Arif Fathoni, yang sering disapa Mas Toni, menjelaskan bahwa pembiayaan alternatif yang dikelola dengan baik dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Surabaya. Projek seperti Diversi Gunungsari, yang target selesainya tahun 2025, diharapkan akan menghasilkan pusat usaha baru dan lapangan kerja. “Kami yakin pada tahun 2026 warga Surabaya akan merasakan manfaatnya,” ujarnya.

DPRD Surabaya akan mendampingi pelaksanaan pinjaman ini agar sesuai rencana dan menghindari penyimpangan. “Semua fraksi akan memonitoring proses agar apa yang direncanakan sama dengan pelaksanaan,” tegas Mas Toni.

Politisi dari Partai Golkar ini juga mengemukakan pentingnya Surabaya siap menghadapi dinamika pembangunan nasional, termasuk pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) tahun 2028. “Surabaya dan daerah sekitarnya, seperti Sidoarjo dan Gresik, harus berkembang bersama. Kita harapkan gubernur bisa mendorong kerja sama ketiga wilayah ini,” tuturnya.

Selain infrastruktur, Mas Toni berharap APBD Surabaya 2026 dapat mendukung pertumbuhan ekonomi dan pengentasan kemiskinan. Ia juga menekankan pentingnya mengembangkan sektor ekonomi kreatif, sesuai dengan visi Surabaya sebagai gaming city. “Dengan dukungan pembiayaan yang tepat, Surabaya bisa memperkuat infrastruktur dan ekonomi kreatif, serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia.”

Surabaya tengah berdirinya di ambang pergeseran besar dengan pemindahan Ibu Kota Negara (IKN). Pendanaan alternatif ini bukan hanya tentang membangun jalan dan sarana, tetapi juga tentang merenovasi sistem ekonomi dan sosial. Dengan kolaborasi antara pemerintah daerah, bank, dan masyarakat, kota ini dapat menuju masa depan yang lebih canggih dan inklusif.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan