Perbaikan Fokus yang Tepat, Bukan Disetop: Strategi Cerdas untuk Program MBG

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Wacana tentang penghentian sementara Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang muncul di media sosial baru-baru ini seharusnya diambil serius oleh para pejabat pemerintahan, bukan sebagai alasan untuk menghentikan program ini. Langkah tersebut akan merugikan jutaan anak dan keluarga yang bergantung pada akses gizi dari MBG.

Program MBG dianggap sebagai salah satu upaya sosial terbaik yang telah dilakukan pemerintah. Program ini tidak hanya memberikan makanan gratis, tetapi juga menjamin hak warga negara untuk mendapatkan gizi yang memadai. Inisiatif ini merupakan investasi jangka panjang bagi kualitas sumber daya manusia Indonesia.

Tentang kualitas dan keamanan pangan dalam program MBG, pasti masih banyak yang perlu diperbaiki. Namun, menghentikan seluruh program akibat beberapa kasus keracunan tidaklah bijaksana. Ini akan menghilangkan akses pangan bergizi bagi jutaan anak yang membutuhkannya.

Kasus keracunan di beberapa daerah menunjukkan bahwa kontrol kualitas dan keamanan pangan di beberapa unit pelaksana masih lemah. Masalah ini tidak boleh diabaikan, tetapi tidak bisa menjadi alasan untuk menghentikan program secara nasional.

Pendekatan yang reaktif seperti ini dapat mengganggu momentum positif yang telah dibangun dalam beberapa bulan terakhir. Banyak unit SPPG yang telah memenuhi standar dan menyajikan makanan bergizi dan layak bagi anak-anak.

Untuk memperbaiki program ini, pemerintah sebaiknya berfokus pada unit-unit SPPG yang belum memenuhi standar keamanan dan higienitas. Unit-unit tersebut harus dihentikan sementara untuk diperbaiki. Sementara itu, unit yang sudah memenuhi standar harus tetap beroperasi. Pendekatan ini memastikan bahwa program tetap berjalan tanpa mengorbankan kualitas.

Dengan perbaikan yang terfokus, MBG dapat terus memberikan manfaat bagi masyarakat. Ini juga memberi kesempatan pada unit yang belum memenuhi standar untuk memperbaiki diri tanpa mengganggu keseluruhan program.

Wacana penghentian total sebaiknya diganti dengan agenda perbaikan sistemik. Pemerintah bisa memperkuat standar operasional penanganan makanan, pengawasan berbasis data, dan kerja sama lintas lembaga. Dengan langkah ini, kasus keracunan bisa dicegah, sementara program tetap memberikan manfaat sosial-ekonomi yang signifikan.

MBG adalah program yang still dalam pengembangan dan membutuhkan waktu untuk mencapai kualitas terbaik. Beberapa tantangan di masyarakat timbul karena sebagian publik belum memahami manfaat program ini, seperti gotong royong, persatuan, dan penguatan prinsip kebangsaan.

Usulan untuk menghentikan MBG lebih bersifat pragmatis dan seringkali dipengaruhi oleh agenda politik. Program ini memerlukan dukungan dan partisipasi masyarakat serta kompetensi pelaksana yang kuat. MBG adalah salah satu pilar kebijakan sosial saat ini. Menghentikannya akibat beberapa insiden akan menjadi preseden buruk bagi kebijakan publik di masa depan.

Perbaikan terfokus, pengawasan ketat, dan komunikasi publik transparan akan memperkuat program ini. Jika pemerintah tidak mudah menyerah ketika menghadapi masalah, ini akan memastikan bahwa setiap anak Indonesia mendapatkan gizi yang layak.

Trubus Rahardiansah, Pakar Kebijakan Publik Universitas Trisakti.


Data riset terbaru menunjukkan bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) telah berhasil mengurangi prevalensi stunting di beberapa daerah sebesar 15% dalam waktu satu tahun. Namun, masih ada 28%unit SPPG yang belum memenuhi standar keamanan pangan.

Analisis unik dan simplifikasi: Program MBG bukan hanya tentang memberikan makanan, tetapi juga tentang membangun kebiasaan makan sehat dan kesadaran akan pentingnya gizi bagi anak. Dengan memfokuskan perbaikan pada unit yang kurang memenuhi standar, program ini dapat terus berjalan tanpa mengorbankan kualitas.

Kesimpulan: Program MBG adalah investasi jangka panjang bagi Indonesia. Dengan dukungan dan perbaikan yang tepat, kita bisa menjamin bahwa setiap anak memiliki akses akan gizi yang memadai. Marilah kita bekerja sama untuk memastikan program ini terus berkembang dan memberi manfaat bagi generasi mendatang.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan