Kek Sei Mangkei Dapat Investasi Rp 6,5 Triliun untuk Pembangunan Pusat Hilirisasi Sawit

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mengungkapkan bahwa Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei, yang terletak di Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, telah berhasil menarik investasi sebesar Rp 6,5 triliun. Kawasan ini telah berkembang menjadi pusat hilirisasi minyak sawit dan berjaya dalam sektor ekspor.

Staf Ahli Bidang Pembangunan Daerah Kemenko Perekonomian, Haryo Limanseto, menyatakan bahwa KEK Sei Mangkei telah menorehkan ekspor senilai Rp 2,7 triliun hingga tahun 2024. Ia mengemukakan harapan bahwa perkembangan kawasan ini akan mendukung perekonomian daerah dan kemudian memenuhi target pertumbuhan ekonomi nasional.

Haryo melakukan kunjungan dan diskusi ke KEK Sei Mangkei serta Pelabuhan Kuala Tanjung untuk memastikan integrasi optimal antara kawasan industri dan fasilitas pelabuhan internasional. Dalam diskusi tersebut, diulas pentingnya dukungan infrastruktur penunjang seperti ketersediaan energi, perumahan, dan fasilitas akomodasi yang memadai untuk menjaga kelancaran operasi industri.

Perluasan kawasan melalui proyek KernelMax diharapkan akan menarik investasi tambahan sekitar US$ 20 juta dan telah menyerap sekitar 9.600 tenaga kerja. Pelabuhan Kuala Tanjung dijadikan sebagai simpul logistik internasional yang terintegrasi dengan KEK Sei Mangkei, yang diharapkan dapat memudahkan arus barang, mengurangi biaya logistik, dan memperluas akses pasar produk hilir Indonesia.

Penguatan infrastruktur pelabuhan ini diharapkan dapat mengukuhkan Sumatera Utara sebagai pintu gerbang perdagangan strategis di wilayah barat Indonesia. Haryo menekankan pentingnya kolaborasi antar pemangku kepentingan untuk mencapai kesuksesan dalam pengembangan kawasan.

Komitmen untuk memastikan sinergi antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan dunia usaha menjadi sangat krusial, baik dalam hal penyediaan infrastruktur, insentif fiskal, maupun kepastian regulasi. Hingga semester I 2025, realisasi investasi di kawasan ekonomi khusus telah mencapai Rp 294,4 triliun secara akumulatif, dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak 187 ribu orang.

Keberadaan KEK Sei Mangkei dan Pelabuhan Kuala Tanjung diharapkan akan memperkuat kontribusi Indonesia dalam rantai pasok global, serta membawa pertumbuhan ekonomi yang inklusif, merata, dan berkelanjutan.

Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei telah menunjukkan potensi besar dalam mendorong perekonomian daerah dan nasional melalui investasi dan hilirisasi industri. Dengan dukungan infrastruktur yang kuat dan kolaborasi yang efektif, kawasan ini memiliki kesempatan emas untuk menjadi sentra perdagangan strategis di Indonesia. Inilah bukti bahwa integrasi antara sector industri dan logistik dapat menghasilkan dampak positif yang signifikan bagi perekonomian nasional.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan