Pengajian Maulid Nabi Cibeureum dengan Konsep Kafe dan Seni Religi

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Pengajian di Kecamatan Cibeureum, Kota Tasikmalaya, telah menawarkan pengalaman yang berbeda keras dari biasanya. Pada Sabtu, 20 September 2024, acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dihadirkan dengan konsep yang unggul, yaitu diadakan di kafe yang dihias dengan elemen seni.

Badan Koordinasi Majelis Taklim Masjid (BKMM) DMI Cibeureum menjadi penggerak utama acara ini. Suasana pengajian menjadi lebih ramai dan hidup dengan gabungan antara alunan musik religi dan pesan-pesan tausiyah yang segar. Ibu-ibu menjadi utama hadirin yang merasakan keunikan acara ini.

KH Oni Perdiana dan Kang Aher Titasik hadir sebagai pengisi acara dengan tema “Momentum Menguatkan Spirit Kebangsaan dan Menghidupkan Sunnah Nabi di Era Digital.” Keluarannya, Kang Aher tidak hanya memainkan lagu-lagu religi, tetapi juga mendalami isi tausiyah yang disampaikan. “Seni dalam bentuk lagu dan dakwah hanya sebagai bumbu. Intinya tetap pada pentingnya pengajian. Tanpa unsur hiburan, seringkali jamaah merasa kesal. Dengan elemen musik, suasana lebih rileks dan pesan-pesan ilmu dapat terserap dengan baik,” terang Kang Aher yang mendapat sambutan hangat dari jamaah.

Hj. N. Vera Amelia, sebagai Ketua Pelaksana BKMM, menjelaskan bahwa pengajian selalu mencoba menawarkan sesuatu yang berbeda. “Pengajian bukan hanya tentang berkumpul, melainkan wadah untuk membangkitkan minat belajar. Dengan penataan yang kreatif, ibu-ibu lebih antusias mengikuti karena tidak merasa bosan,” katanya.

Vera berharap konsep ini dapat diikuti oleh majelis taklim di tingkat ranting agar pengajian tidak hanya berlangsung di masjid besar, tetapi juga menjadi wadah inspirasi bagi berbagai komunitas.

BKMM terus berupaya untuk menjadikan pengajian lebih menarik agar jamaah merasa nyaman dan tertarik ikut serta. Inovasi dalam penyajian dakwah seperti ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi masyarakat yang ingin memadukan seni dan agama dalam kegiatan keagamaan.

Inovasi dalam kegiatan keagamaan seperti ini menunjukan bahwa dakwah dan seni dapat saling melengkapi. Dengan demikian, pengajian tidak hanya menjadi tempat belajar, tetapi juga tempat untuk merasakan keindahan seni dan espiritualitas. Inilah cara pandang baru dalam menyampaikan pesan agama dengan lebih menyenangkan dan menarik.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan