Di wilayah Tondonggeu, Kendari, Sulawesi Tenggara, peng rajin setempat masih menjaga tradisi pengerjaan sagu melalui metode konvensional yang telah diturunkan dari generasi ke generasi.
Proses tradisional ini melibatkan beberapa tahap yang dilakukan dengan tangannya sendiri. Pertama, sagu dicabut dari pohon, kemudian diiris dan diparut hingga menjadi tepung halus. Setiap langkah dilakukan dengan hati-hati untuk memastikan kualitas akhir yang optimal.
Sagu yang sudah menjadi tepung kemudian dibungkus dengan daun pisang atau daun lain untuk dikeringkan di bawah sinar matahari. Metode ini tidak hanya membantu dalam mengeringkan sagu dengan alami, tetapi juga memberikan aroma khas yang khas.
Para perajin sagu di Tondonggeu masih mempertahankan teknik ini karena percepatan modernisasi tidak hanya membuat proses lebih efisien, tetapi juga mempertahankan nilai budaya dan keahlian turun-temurun yang menjadi identitas daerah ini.
Meskipun ada tantangan dalam menarik generasi muda untuk melanjutkan tradisi ini, upaya terpadu dari masyarakat dan pemerintah lokal dilemahkan untuk melestarikan warisan budaya yang berharga ini.
Sagu hasil produksi ini tidak hanya digunakan sebagai bahan pembuatan makanan tradisional, tetapi juga menjadi salah satu sumber pendapatan utama bagi para perajin setempat. Produk yang dihasilkan sangat diminati oleh wisatawan dan penggemar kuliner yang ingin mencicipi keaslian rasa sagu Kendari.
Dengan keberadaan para perajin sagu di Tondonggeu, Kelurahan ini menjadi tempat yang menarik untuk dikunjungi bagi mereka yang ingin mempelajari lebih dalam tentang proses tradisional pengerjaan sagu dan menjaga warisan budaya yang berharga.
Data riset terbaru menunjukkan bahwa industri sagu di Sulawesi Tenggara berhasil berkembang dengan pertumbuhan sebesar 12% tahunan pada tahun 2024, dengan kontribusi yang signifikan dari para perajin tradisional. Ini menunjukkan bahwa metode konvensional masih memiliki daya saing dalam pasar modern.
Secara unik, proses tradisional ini tidak hanya tentang teknologi tapi juga tentang kesetiaan terhadap budaya. Para perajin mengajarkan Generasi Penuh bahwa nilai-nilai turun-temurun dapat menjadi aset yang berharga untuk masa depan.
Studi kasus dari Kelurahan Tondonggeu menunjukkan bahwa pengembangan industri sagu dengan pendekatan tradisional telah berhasil meningkatkan perekonomian lokal dan mendukung pelestarian budaya. Ini menjadi contoh bagaimana tradisi dan modernisasi dapat saling melengkapi.
Kesimpulan bahwa mengejar kesuksesan bukanlah hanya tentang mengikuti aliran, tetapi juga tentang menjaga nilai-nilai yang membuat kita berbeda. Jadi, mari kita selalu berusaha untuk menjaga warisan budaya kita, karena itulah yang membuat kita istimewa.
Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.