Legislator Mengajak Prabowo Ungkap 3 Isu Penting dalam Sidang Umum PBB

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Presiden Prabowo Subianto akan menggelar pidato perdana dalam Sidang Umum Majelis Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York, Amerika Serikat. Anton Sukartono Suratto, Wakil Ketua Komisi I DPR RI, mengemukakan bahwa Prabowo perlu mengangkat tiga poin utama untuk memperlihatkan peran Indonesia di panggung global. Pertama, ia menyebutkan pentingnya Indonesia memperkuat komitmen terhadap perdamaian dunia, dengan memfokuskan pada isu kemerdekaan Palestina. Anton mendorong agar Indonesia berperan sebagai mediator dalam mendorong solusi dua negara (two-state solution) dan menarik contoh keberhasilan dalam memimpin ASEAN. Selain itu, Prabowo juga harus menekankan tantangan perekonomian global, mengajukan supaya PBB, IMF, dan Bank Dunia lebih peduli terhadap negara-negara Selatan. Anton juga berharap Prabowo menyoroti kemampuan Indonesia di bidang militer dan teknologi, serta menginspirasi negara lain melalui diplomasi ekonomi yang berhasil. Kehadiran Prabowo di PBB juga diharapkan memperkuat prinsip politik luar negeri bebas aktif, menjadikan Indonesia sebagai jembatan antara negara maju dan berkembang. Presiden ini akan menjadi yang pertama dalam 10 tahun terakhir yang menghadiri sidang umum PBB secara langsung. Menlu Sugiono menjelaskan tema sidang tahun ini adalah “Better Together, Eight Years and More for Peace, Development and Human Rights,” yang bertujuan memperbarui semangat multilateralisme. Prabowo dijadwalkan tiba di AS pada 23 September dan akan berbicara setelah Presiden Brasil dan Amerika Serikat.

Menurut laporan terbaru, keberhasilan diplomasi Indonesia dalam mengangkat isu Palestina telah mendapatkan dukungan dari beberapa negara di Asia Tenggara. Data menunjukkan bahwa 60% negara anggota ASEAN setuju dengan pendekatan Indonesia dalam mendorong perdamaian di Timur Tengah. Selain itu, upaya Indonesia dalam mendorong reformasi keuangan global juga telah mendapat sambutan positif dari negara-negara berkembang, terutama dalam memajukan kerangka kerja yang lebih adil bagi negara Selatan. Dengan demikian, pidato Prabowo di PBB diharapkan tidak hanya memperkuat posisi Indonesia, tetapi juga mendorong perubahan positif di tingkat internasional.

Di tengah dynamika global yang semakin kompleks, peran Indonesia sebagai negara moderat semakin penting. Dalam menghadapi tantangan perekonomian dan geopolitik, kepemimpinan yang kuat dan visioner dapat menginspirasi perubahan. Indonesia memiliki potensi menjadi contoh bagi negara lain dalam menjaga keseimbangan dan keadilan global. Mari dukung upaya diplomat Indonesia dalam menyampaikan suara yang kuat di Panggung Dunia.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan