Protes Masal di Belanda Menghadapi Anti-Imigrasi, 30 Orang Ditahan

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Ribuan jiwa berdemonstrasi di Den Haag pada Sabtu lalu, melancarkan aksi anti imigrasi yang akhirnya berubah menjadi kerusuhan. Akibatnya, sejumlah 30 orang tercatat ditangkap oleh pihak keamanan Belanda.

Menurut Reuters, Minggu (21/9/2025), polisi Belanda menggunkan gas air mata dan meriam air untuk membubarkan massa yang tidak terkendali dalam demonstrasi anti-imigrasi tersebut. Dua pegawai beruniform mengalami luka-luka, sementara otoritas tidak menutup kemungkinan akan ada penangkapan tambahan setelah peninjauan rekaman kamera pengawas di hari-hari berikutnya.

Dilansir, peristiwa tersebut melibatkan ribuan orang yang hadir dalam protes yang diinisiasi oleh aktivis sayap kanan. Mereka menuntut kebijakan imigrasi yang lebih ketat serta penanganan yang lebih keras terhadap pencari suaka, tepat sebelum pemilihan umum nasional.

Dalam aksi tersebut, banyak pengunjuk rasa yang mengibarkan bendera Belanda dan simbol sayap kanan. Bentrokan terjadi ketika sebagian massa melempar batu dan botol ke arah petugas, seperti yang tercatat dalam rekaman dari stasiun televisi NOS. Satu unit mobil polisi terkekang api, sementara beberapa jalan di sekitar lokasi demonstrasi diblokir oleh massa.

Media lokal melaporkan bahwa demonstran juga merusak beberapa jendela kantor pusat partai kiri-tengah D66, yang sering dikaitkan dengan elit progresif oleh kalangan sayap kanan ekstrem.

Tindakan demonstrasi ini mengungkapkan ketegangan sosial yang terus berlanjut di Belanda, terutama dalam konteks politik imigrasi yang terus menjadi isu sensitif.

Tidak ada solusi mudah dalam menyelesaikan permasalahan kompleks ini, namun penting bagi semua pihak untuk mengedepankan dialog konstruktif dan menghindari tindakan yang dapat meradikalisasi masyarakat.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan