Warga Ratusan Ribu Melarikan Diri Akibat Operasi Israel di Gaza

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Pelakuannya di Kota Gaza, wilayah Palestina, telah dimulai oleh Israel. Akibatnya, ratusan ribu warga terpaksa keluar dari rumah mereka. Sekitar 450.000 jiwa telah pindah ke selatan Gaza sejak terobosan militer Israel di kota itu pada Agustus 2025. Mohamed al-Mughayir, pejabat dari Badan Pertahanan Sipil Gaza yang berkolaborasi dengan otoritas Hamas, menjelaskan hal tersebut.

Dalam pernyataan mereka kepada kantan berita AFP, militer Israel mengaku sudah meminta penduduk Kota Gaza untuk mengungsi. Selain itu, mereka juga memperkirakan jumlah pengungsi mencapai sekitar 480.000 orang.

Pada hari Jumat, 19 September 2025, militer Israel telah mengungkapkan rencana mereka untuk melakukan operasi dengan intensitas yang belum pernah terjadi sebelumnya di Kota Gaza. Mereka juga meminta penduduk untuk melakukan evakuasi ke selatan, karena serangan darat di pusat kota semakin gencar. Pasukan Israel juga telah memperluas operasi mereka, menewaskan lebih dari 10 anggota Hamas dan menargetkan infrastruktur militan di wilayah tersebut.

Di sebelah selatan Jalur Gaza, pasukan Israel yang beroperasi di Khan Younis dan Rafah berhasil menewaskan beberapa anggota Hamas dan menghancurkan puluhan lokasi yang digunakan oleh kelompok tersebut. Sementara itu, otoritas kesehatan lokal yang dikelola Hamas melaporkan setidaknya 22 orang tewas dalam serangan-serangan terbaru Israel. Namun, angka tersebut belum bisa diverifikasi secara independen dan tidak membedakan antara militan dan warga sipil.

Selagi pasukan Israel meningkatkan serangan darat di Kota Gaza, militer Israel mengumumkan penutupan Jalan Salah al-Din, rute evakuasi kedua bagi warga Kota Gaza ke selatan. Sekarang, warga Palestina yang keluar dari Kota Gaza hanya bisa menggunakan Jalan Rashid sebagai rute evakuasi.

Krisis humaniter yang terjadi di Gaza menunjukkan betapa pentingnya upaya internasional untuk menemukan solusi damai. Konflik yang terus berlanjut telah mengakibatkan kehilangan nyawa dan penderitaan bagi ratusan ribu warga sipil. Solusi damai dan kompromi politik menjadi prioritas untuk menyelamatkan nyawa dan memberdayakan masyarakat di Gaza.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan