Jakarta – Berniat untuk pindah ke Jerman? Ibukota Jerman, Berlin, telah menarik perhatian banyak pemuda Amerika yang mencari alternatif hidup di luar negeri, menjauhi pemerintahan Trump. Hal ini mirip dengan pemuda Indonesia yang lelah dengan perpolitikan di negara ini dan ingin #kaburaja dari Indonesia.
Carmella Boykin, pembawa acara TikTok Washington Post Universe, bekerjasama dengan DW’s Berlin Fresh untuk mengungkap beberapa kelebihan hidup di Jerman.
Di Amerika Serikat, biaya pendidikan tinggi bisa mencapai puluhan ribu dolar atau ratusan juta rupiah per tahun. Berbeda dengan Jerman, universitas negeri di negara ini umumnya tidak mengenal biaya kuliah, baik untuk mahasiswa lokal maupun internasional. Bahkan, banyak program yang tersedia dalam bahasa Inggris.
Mahasiswa di Jerman hanya perlu membayar biaya administrasi sekitar €100-€300 per semester, yang setara dengan sekitar 2 hingga 6 juta rupiah. Dengan status mahasiswa, kamu juga dapat menggunakan transportasi umum secara gratis atau dengan diskon. Namun, beberapa negara bagian seperti Baden-Württemberg dan Bayern menerapkan biaya kuliah untuk mahasiswa non-Uni Eropa, hingga €1.500 (sekitar Rp 29 juta). Program master khusus dan pendidikan di universitas swasta juga memungut biaya kuliah.
Di Jerman, asuransi kesehatan wajib dipegang. Pilihan asuransi kesehatan tergantung pada kebutuhan: publik atau swasta. Asuransi publik biasanya lebih aman dan menutupi segala kebutuhan kesehatan. Jika kamu pekerja, sebagian iuran asuransi kesehatan dibayarkan oleh perusahaan dan sebagian lainnya dipotong dari gaji. Besarnya iuran sekitar 19 persen dari gaji kotor.
Untuk mahasiswa berusia di bawah 30 tahun, biaya asuransi kesehatan sekitar €140 per bulan (Rp 2.7 juta). Wiraswasta harus membayar 20 persen dari penghasilan, dengan iuran minimum €230 (Rp 4.5 juta) dan maksimum €1.200 (Rp 23.5 juta) per bulan.
Asuransi swasta mungkin menawarkan biaya lebih rendah, tetapi tidak menutupi semua kondisi kesehatan seperti penyakit kronis atau terapi psikoterapi. Pilih dengan bijak, karena kembali ke asuransi publik bisa sulit setelah memilih asuransi swasta.
Di Jerman, pekerja memiliki hak atas 20 hari cuti tahunan, salah satu yang terpanjang di dunia. Banyak pekerja juga mendapatkan hari libur nasional tambahan, yang berjumlah 10 hingga 13 hari tergantung negara bagian. Indonesia juga mengatur cuti tahunan 12 hari setelah bekerja selama satu tahun, dengan rata-rata 16-17 hari libur nasional.
Jerman menawarkan banyak keuntungan bagi mereka yang ingin merantau, mulai dari pendidikan murah hingga asuransi kesehatan dan banyak hari libur. Jika kamu merencanakan pindah, pastikan untuk mempersiapkan semua aspek dengan baik agar perjalananmu menjadi lebih mulus. Pindah ke Jerman bisa menjadi kesempatan untuk opponen hidup baru, pengetahuan, dan pengalaman yang berharga.
Baca juga Berita lainnya di News Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.