Presiden Suriah, Ahmed al-Sharaa, mengungkapkan bahwa perundingan dengan Israel sedang mendekati titik kesepakatan yang siap ditandatangani, mirip dengan kesepakatan yang dicapai pada tahun 1974. Namun, ia berkata bahwa perjanjian tersebut, yang difasilitasi oleh Amerika Serikat, tidak berarti normalisasi hubungan dengan Tel Aviv.
Dalam wawancara dengan harian Turki, Milliyet, yang disiarkan oleh Televisi Suriah pada Jumat (19/9/2025) waktu setempat, al-Sharaa menyatakan bahwa Suriah memahami cara berperang, tetapi negaranya tidak lagi mencari perang. Ia juga mengaitkan kerusuhan terkini di Sweida sebagai upaya yang disengaja untuk mengganggu proses perundingan dengan Israel.
Menurut al-Sharaa, serangan Israel terhadap istana presiden dan Kementerian Pertahanan Suriah barusan adalah tindakan yang mengandung arti perang. Meskipun demikian, ia menyatakan bahwa pencapaian kesepakatan keamanan dengan Israel menjadi hal yang tak terelakkan, meski komitmen Israel terhadap perjanjian tersebut masih dipertanyakan.
Ia juga menegaskan bahwa partisipasinya dalam sidang Majelis Umum PBB yang akan datang merupakan momen historis, karena ini pertama kalinya dalam 60 tahun seorang presiden Suriah ikut serta dalam acara internasional tersebut. Hal ini menandai perubahan besar, menurutnya, karena Suriah kini sudah menjadi bagian aktif dalam sistem internasional, bukan lagi dikenal sebagai negara yang terkait dengan narkoba, pengungsi, atau terorisme.
Berdasarkan data terkini, Suriah sedang mencoba memposisikan diri kembali di arena internasional dengan mengembangkan hubungan diplomatik. Langkah ini dianggap penting untuk stabilitas regional, terutama dalam konteks konflik berkelanjutan dengan Israel. Studi kasus yang dilakukan menunjukkan bahwa normalisasi hubungan antara negara-negara dengan sejarah konflik sering kali memerlukan waktu dan upaya yang besar untuk membangun kepercayaan.
Dalam upaya membangun kembali citra Suriah, pemerintah berusaha menonjolkan peran positif negara dalam mencegah terorisme dan menangani krisis pengungsi. Ini menjadi langkah strategis untuk menunjukkan bahwa Suriah siap berkontribusi dalam mengatasi masalah global, bukan hanya menjadi sumber masalah.
Suriah saat ini menghadapi tantangan besar untuk memulihkan kepercayaan Dunia, tetapi dengan kepemimpinan yang konsisten dan langkah-langkah diplomasi, negara ini bisa menuju masa depan yang lebih stabil.
Baca juga Berita lainnya di News Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.