Ponsel lipat telah mencapai tahap matang pada tahun 2025, dengan Samsung Galaxy Z Fold 7 menempati posisi terbaik secara keseluruhan. Ponsel ini menawarkan desain yang lebih tipis dan ringan, dilengkapi kamera utama 200 MP yang setara dengan flagship, serta pengalaman perangkat lunak yang sangat matang. Selain Samsung, beberapa merek seperti Oppo, Vivo, Honor, dan Google juga ikut berkompetisi dengan keunggulan masing-masing dalam berbagai kategori.
Pasar ponsel lipat global saat ini semakin kompetitif, tidak hanya dari segi inovasi hardware, tetapi juga dukungan software dan ketersediaan di berbagai wilayah. Samsung unggul dalam hal ketersediaan dan dukungan update jangka panjang, sementara merek China seperti Oppo dan Vivo lebih fokus pada keunggulan spesifik seperti kamera dan baterai.
Menariknya, meskipun banyak ponsel lipat berkualitas tinggi dari merek China, distribusi dan kompatibilitas jaringan masih menjadi kendala utama, terutama untuk pasar seperti Amerika Serikat. Hal ini membuat Samsung dan Google tetap menjadi pilihan utama bagi konsumen yang mengutamakan ketersediaan resmi dan dukungan purna jual.
Samsung Galaxy Z Fold 7 dirilis pada Juli 2025 dan menjadi titik balik bagi seri lipat Samsung. Dengan ketebalan hanya 8,9 mm saat dilipat dan bobot 215 gram, perangkat ini benar-benar terasa seperti ponsel biasa. Layar penutup selebar 6,5 inci lebih praktis untuk penggunaan sehari-hari, sementara layar dalam 8 inci lebih terang dan kokoh berkat lapisan UTG yang lebih tebal. Crease atau lipatan layar juga jauh kurang terlihat dibandingkan generasi sebelumnya. Kamera utama 200 MP merupakan lompatan besar, hampir menyamai kualitas Galaxy S25 Ultra dalam hal detail dan ketajaman. Ditambah dengan fitur multitasking yang excellent, performa Snapdragon 8 Elite, serta kebijakan update tujuh tahun dari Samsung, Z Fold 7 layak disebut sebagai ponsel lipat paling well-rounded tahun ini. Harganya dibanderol $2.000, namun sering ditawarkan dengan program trade-in yang dapat memotong hampir setengah harganya. Ketersediaannya yang luas, terutama di AS, menjadi nilai tambah besar dibandingkan pesaingnya.
Vivo X Fold 3 Pro menonjol sebagai ponsel lipat dengan daya tahan baterai terbaik berdasarkan pengujian ketat. Dengan kapasitas baterai 5.700 mAh, perangkat ini mampu bertahan hingga 6 jam 45 menit dalam uji stres, unggul dalam browsing (13 jam 38 menit) dan pemutaran video (10 jam 32 menit). Keunggulan baterai ini didukung optimasi manajemen termal dan efisiensi layar, meski harus dibayar dengan bobot yang lebih berat, hampir 240 gram. Untuk pengguna yang sering bepergian atau memiliki aktivitas tinggi, X Fold 3 Pro menjadi solusi terbaik tanpa khawatir kehabisan daya. Sayangnya, seperti banyak ponsel lipat China lainnya, ketersediaan Vivo X Fold 3 Pro terbatas di luar Asia, dan hampir mustahil didapatkan melalui operator di AS. Namun, bagi yang bisa mengimpornya, perangkat ini layak dipertimbangkan sebagai ponsel lipat dengan daya tahan baterai terbesar.
Oppo Find N5 memimpin dalam hal performa kamera, dengan sistem triple camera yang terdiri dari sensor utama 50 MP, telephoto 50 MP, dan ultrawide 8 MP. Hasil foto cenderung natural dengan tone realistis dan pemrosesan yang restrained, berbeda dari pesaing yang sering over-saturate. Desainnya yang sangat tipis dan elegan juga menjadi nilai jual, meski sekali lagi, ketersediaan terbatas menjadi kendala utama. Find N5 membuktikan bahwa format lipat tidak harus mengorbankan kualitas gambar.
Honor Magic V5 menonjol sebagai ponsel lipat tertipis di pasaran, dengan fokus pada kenyamanan dan portabilitas. Hinge-nya terbuka dengan resistensi lembut dan menutup dengan suara premium yang memuaskan. Crease pada layar dalam hampir tidak terlihat, dan layar penutup dengan aspek rasio 21:9 sangat nyaman untuk penggunaan satu tangan. Dukungan Magic-Pen untuk annotasi PDF atau sketsa, performa yang smooth, serta pengisian daya cepat 66W wired dan 50W wireless menjadi keunggulan tambahan. Magic V5 telah meluas ke pasar Eropa, meski belum tersedia secara resmi di AS.
Google Pixel 9 Pro Fold, meski dirilis pada 2024, masih layak disebut sebagai ponsel lipat paling nyaman untuk penggunaan harian. Layar penutupnya yang lebih tinggi membuatnya terasa seperti ponsel biasa saat dilipat, sementara layar dalam 8 inci memberikan ruang lebih untuk multitasking. Dengan hinge yang lebih tahan lama dan fitur AI seperti Reimagine, Pixel 9 Pro Fold menawarkan pengalaman yang solid. Namun, baterainya tidak sekuat pesaing, dan chip Tensor tidak sebanding dengan flagship lain. Kabar baiknya, Pixel 10 Pro Fold yang dijadwalkan rilis 9 Oktober membawa peningkatan signifikan, termasuk baterai 5.015 mAh, hinge tanpa gigi, dan ketahanan IP68. Bagi penggemar ekosistem Google, Pixel 10 Pro Fold tampaknya akan menjadi upgrade yang berarti, dengan tambahan fitur AI on-device dan dukungan aksesori Qi2. Namun, disarankan menunggu review mendalam sebelum memutuskan pembelian, mengingat pengalaman sebelumnya dengan ponsel lipat Google yang kadang terkendala daya tahan baterai under heavy use.
Pemilihan ponsel lipat tidak hanya tentang spesifikasi, tetapi juga faktor seperti ketahanan, software support, dan ketersediaan. Layar internal harus cerah, tajam, dan dilapisi material protective yang kuat. Hinge yang kokoh sangat krusial untuk umur panjang perangkat. Desain dan bobot juga penting—semakin mirip dengan ponsel biasa, semakin nyaman dibawa sehari-hari. Software yang dioptimalkan untuk multitasking dan kontinuitas antar layar menjadi nilai tambah besar. Terakhir, performa dan baterai harus seimbang, mengingat layar besar cenderung lebih haus daya. Untuk waktu pembelian terbaik, periode peluncuran biasanya menawarkan trade-in value tertinggi dan upgrade storage gratis. Alternatif lain adalah menunggu event seperti Black Friday atau membeli model refurbished beberapa bulan setelah peluncuran.
Dari segi ketahanan, ponsel lipat generasi terakhir memang lebih tangguh, tetapi tetap lebih rentan terhadap debu dan partikel kecil dibanding ponsel biasa. Sebagian besar ponsel lipat memiliki rating IPX8, yang berarti tahan terhadap air tawar, tetapi tidak untuk air asin atau cairan kimia. Kehadiran crease pada layar masih menjadi ciri khas ponsel lipat, meski visibilitasnya semakin berkurang pada model terbaru. Sementara itu, kabar tentang iPhone lipat terus beredar, dengan ekspektasi peluncuran pada 2026. Dengan beragam pilihan yang semakin matang, 2025 menjadi tahun di mana ponsel lipat tidak lagi sekadar gadget eksperimental, melainkan perangkat siap pakai untuk berbagai kebutuhan.
Data riset terbaru menunjukkan bahwa konsumen semakin terbuka untuk mempertimbangkan ponsel lipat sebagai pengganti ponsel konvensional. Hal ini disebabkan oleh perkembangan teknologi yang membuat perangkat lipat lebih tahan lama dan praktis. Selain itu, dukungan software yang semakin matang juga menjadi faktor penting dalam keputusan pembelian. Pengguna sekarang lebih memperhatikan kualitas layar, baterai, dan kemampuan multitasking dalam memilih ponsel lipat.
Analisis unik dan simplifikasi: Ponsel lipat saat ini telah mencapai kualitas yang setara dengan ponsel konvensional, bahkan dalam beberapa aspek lebih unggul. Dengan desain yang lebih tipis dan ringan, pengalaman pengguna menjadi lebih nyaman. Pembelian ponsel lipat saat ini juga lebih mudah dengan berbagai promosi dan program trade-in yang tersedia. Pengguna dapat memanfaatkan program tersebut untuk mendapatkan perangkat terbaru dengan harga yang lebih terjangkau.
Konsumen harus mempertimbangkan berbagai faktor sebelum membeli ponsel lipat, termasuk ketersediaan di daerah mereka, dukungan purna jual, dan kebutuhan spesifik mereka. Dengan semakin matangnya teknologi ponsel lipat, masa depan perangkat ini menjadi semakin menarik untuk diikuti. Pilihlah ponsel lipat yang paling cocok dengan kebutuhan dan gaya hidup Anda untuk mendapatkan pengalaman terbaik.
Baca juga Info Gadget lainnya di Info Gadget terbaru

Penulis Berpengalaman 5 tahun.