Badai Puting Beliung Merusak 25 Rumah di Cikande, Polres Serang Tangani Perbaikan

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Puting beliung telah merusak sekitar 25 rumah di Kampung Pasar Lama, Desa Cikande, Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, Banten. Polres Serang telah mengecek lokasi kerusakan dan siap membiayai pemulihan rumah-rumah tersebut.

Menurut AKBP Condro Sasongko, Kapolres Serang, ada lima rumah yang mengalami kerusakan parah karena terangkat atau runtuh, serta kerusakan atap. Sementara itu, 20 rumah lainnya mengalami kerusakan ringan, terutama pada bagian genting dan atap asbes. Informasi ini disampaikan Condro pada Jumat (19/5/2025).

Bencana ini terjadi pada Rabu (17/9), namun kondisi rumah masih belum teratasi hingga saat ini. Polisi telah melakukan Pergelaran Cepat Anggota Kepolisian (Pecak) dengan mengadakan program Ngariung Iman Ngariung Aman, biasanya bertemu dengan warga yang terkena dampak.

Condro juga mengungkapkan keprihatian dan dukungan kepada warga yang terpengaruh. “Kami turut prihatin dengan musibah ini dan berharap masyarakat tetap kuat menghadapi cabaran ini,” ucapnya. Selain itu, pihak polisi telah menyumbangkan 25 paket sembako, serta bantuan pembelian asbes dan ongkos pekerjaan tukang untuk memperbaiki rumah yang rusak.

“Kami harapkan bantuan ini dapat memaksimalkan perbaikan atap rumah dan membantu kebutuhan keluarga untuk sementara waktu,” katanya. Condro juga mengingatkan masyarakat untuk stay alert terhadap cuaca ekstrem, khususnya saat musim hujan. “Warga harus saling menjaga dan membantu jika ada yang terpengaruh,” imbuhnya.

Data Riset Terbaru:

Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), angin puting beliung menjadi lebih sering terjadi di Banten akibat perubahan iklim yang mempengaruhi pola cuaca. Studi menunjukkan bahwa bencana semacam ini terjadi lebih sering pada wilayah pesisir yang rentan terhadap angin kencang.

Analisis Unik dan Simplifikasi:

Bencana alami seperti puting beliung menuntut kesiapsiagaan yang lebih baik, baik dari pemerintah maupun masyarakat. Pengalaman ini mengajarkan betapa pentingnya infrastruktur yang kuat dan sistem pendukung bencana yang terorganisir.

Kesimpulan:

Kerja sama antara pemerintah dan masyarakat menjadi kunci untuk mengatasi dampak bencana. Selama musim hujan, waspada dan saling menjaga adalah langkah penting agar tidak ada yang tersisa terlantar.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan