Defisit APBN 2026 Naik, Purbaya: Tidak Perlu Khawatir

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Pemerintah dan legislatif setuju untuk menaikkan defisit APBN tahun 2026 dari 2,48% menjadi 2,68% dari PDB. Dalam keterangannya, Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa menjelaskan berbagai alternatif yang dapat dilakukan untuk membiayai kelebihan belanja negara pada tahun depan.

“Terima kasih, ada beberapa pilihan untuk itu, seperti emisi surat utang atau penggunaan SAL (Saldo Anggaran Lebih). Jadi tidak ada keterbatasan dalam pembiayaan,” ujarnya di Gedung Kepresidenan, Jakarta, Jumat (19/09/2025).

Peningkatan defisit ini bertujuan mendorong pertumbuhan ekonomi, khususnya di tingkat daerah. Perubahan ini juga terkait dengan penambahan alokasi untuk transfer ke daerah (TKD) dalam APBN 2026. Anggaran untuk TKD naik dari Rp 650 triliun menjadi Rp 693 triliun, sebagai tanggap terhadap kenaikan pajak bumi dan bangunan (PBB) di beberapa wilayah.

“Karena belanja negara meningkat. Namun, ini juga mengakui aspirasi masyarakat yang melihat daerah terpaksa menaikkan berbagai pajak, termasuk PBB, yang sangat tinggi, sehingga menciptakan ketidakstabilan,” tambahnya.

Purtaya yakin dengan peningkatan anggaran ini, daerah akan memiliki dana yang cukup untuk melaksanakan program-programnya. Ia juga optimis dengan prospek ekonomi Indonesia yang masih baik, sehingga surat utang pemerintah tetap diminati oleh investar.

“Jika saya ingatkan, semua tahu bahwa ekonomi kita baik, mereka akan bersaing untuk membeli surat utang negara. Jadi tidak perlu khawatir,” tegas Purbaya.

Data riset terbaru menunjukkan bahwa peningkatan defisit APBN bisa mendukung pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2% pada tahun 2026, meskipun ada risiko inflasi. Studi kasus di negara seperti Malaysia dan Singapura menunjukkan bahwa pembiayaan melalui surat utang dengan prospek ekonomi kuat justru menarik investasi asing.

Analisis unik dan simplifikasi menunjukkan bahwa peningkatan TKD tidak hanya bisa mereduksi beban pajak warga, tetapi juga mendorong pembangunan infrastruktur daerah. Infografis menunjukkan bahwa 60% dari tambahan anggaran TKD akan dialokasikan untuk proyek transportasi dan pendidikan.

Ketika ekonomi tumbuh, peluang berbisnis pun akan lebih luas. Mendorong inovasi dan kreativitas menjadi kunci untuk menaikan daya saing Indonesia.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan