China mengingatkan Papua Nugini untuk tidak merusak kepentingan dan kedaulatannya dengan menandatangani pakta pertahanan bersama Australia. Perjanjian ini dianggap sebagai upaya untuk menahan pengaruh Beijing yang semakin kuat di kawasan Pasifik. Minggu lalu, kedua negara sepakat untuk merumuskan kesepakatan yang menjanjikan dukungan saling membela dalam kasus serangan bersenjata. Saat ditanya, juru bicara Kedutaan Besar China di Port Moresby menyatakan bahwa Beijing menghormati hak Papua Nugini untuk berkolaborasi dengan negara lain.
Namun, pihak China meminta agar perjanjian tersebut tidak bersifat eksklusif dan tidak membatasi kerja sama Papua Nugini dengan negara lain. Kesepakatan ini juga harus menghindari penargetan pihak ketiga atau merusak hak dan kepentingan yang sah. China juga mendesak Papua Nugini untuk menjaga hubungan kerja sama yang saling menguntungkan dengan Beijing dan menjunjung tinggi kemerdekaan serta kemandiriannya. Dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir, China telah berinvestasi miliaran dolar di negara-negara Pasifik, termasuk dans projek infrastruktur seperti rumah sakit, stadion olahraga, dan jalan raya untuk memperkuat hubungan.
Australia telah memperkuat kehadirannya di kawasan ini sebagai upaya untuk menghadapi pengaruh China. Canberra dan Port Moresby berencana menandatangani perjanjian ini setelah proses kabinet di kedua negara selesai, meskipun ada penundaan minggu ini. Isi perjanjian tersebut juga menegaskan bahwa setiap kegiatan atau kesepakatan dengan pihak ketiga tidak akan mengancam implementasi perjanjian ini. Perdana Menteri Papua Nugini, James Marape, mengirimkan Menteri Pertahanannya, Billy Joseph, ke China untuk membahas perjanjian tersebut lebih lanjut. Papua Nugini, yang dahulu merupakan koloni Australia, merupakan negara terbesar dan paling padat penduduk di Melanesia. Dukungan ekonomi China di Pasifik tampaknya berhasil, dengan beberapa negara seperti Kepulauan Solomon, Kiribati, dan Nauru memutus hubungan diplomatik dengan Taiwan demi Beijing dalam beberapa tahun terakhir.
Dengan semakin banyak negara di Pasifik yang terbuka pada kerja sama dengan China, Australia berusaha untuk memperkuat aliansinya dengan Papua Nugini. Perjanjian pertahanan ini tidak hanya tentang kebijakan militer, tetapi juga tentang strategi geopolitik di wilayah yang semakin kompleks. Dalam kondisi seperti ini, Papua Nugini berada di posisi penting untuk menyetimbangkan kepentingan strategis mereka dalam menjalin hubungan dengan kedua superpower.
Baca juga Berita lainnya di News Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.