Penurunan Jumlah IPO, OJK Ungkap Alasannya

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Inarno Djajadi, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK, mengaku bahwa jumlah perusahaan baru yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2025 mengalami penurunan. Saat ini, terdapat 16 perusahaan baru yang melakukan IPO, terdiri dari 14 emiten saham dan 2 emiten EBUS.

Menurut data OJK, masih ada 20 perusahaan yang sedang menunggu proses IPO dengan nilai emisi mencapai Rp 10,82 triliun. Dari 16 emiten yang sudah tercatat sepanjang tahun ini, nilai emisi terkumpul sebesar Rp 8,49 triliun. Perbandingan dengan tahun 2024 yang mencatat 43 emiten, tahun ini belum mencapai setengahnya. Inarno menjelaskan penurunan ini disebabkan oleh prioritas OJK terhadap kualitas calon emiten daripada jumlahnya.

“Saya boleh berbagi sedikit, sekarang kita lebih fokus pada kualitas. Meskipun kita tetap memperhatikan perusahaan skala menengah untuk masuk ke Bursa Efek Indonesia. Namun, kita tidak hanya berpikir pada kuantitas, melainkan lebih kepada kualitas. Oleh karena itu, jumlah IPO tahun ini berkurang karena kami mengutamakan kualitas,” kata Inarno dalam rapat dengan Komisi XI DPR RI, dikutip Jumat (18/9/2025).

Meski jumlah IPO menurun, Inarno percaya nilai emisi dari pasar modal akan mencapai target tahun ini. Saat ini, nilai emisi sudah mencapai Rp 176 triliun dari target Rp 200 triliun. “Alhamdulillah, nilai tersebut insyaAllah akan tercapai. Sekarang sudah Rp 176 triliun, sedangkan target kami Rp 200 triliun,” ujarnya.

OJK juga telah menentukan roadmap pasar modal untuk tahun 2023-2027. Dalam rencana tersebut, ada target kapitalisasi pasar sebesar Rp 15.000 triliun dengan jumlah perusahaan tercatat sebanyak 1.100 emiten. “Target kapitalisasi pasar di 2027 adalah 70% dari PDB atau lebih dari Rp 15.000 triliun, rata-rata nilai transaksi harian Rp 25 triliun per hari, nilai dana kelolaan Rp 1.000 triliun, dan jumlah investor lebih dari 20 juta,” tambah Inarno.

Peningkatan kualitas calon emiten menjadi prioritas OJK, meskipun jumlahnya berkurang. Ini menunjukkan komitmen untuk membangun pasar modal yang lebih kuat dan berkelanjutan. Dengan target kapitalisasi pasar yang ambisius, OJK berharap dapat meningkatkan peran pasar modal dalam perekonomian nasional. Kenakalan pasar modal Occasionally, some investors may manipulate the market, but the efforts of OJK to improve quality will help create a healthier environment for all participants.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan