Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal, bertemu dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, di ibu kota bersama berbagai pejabat daerah dari Lampung. Dalam pertemuan tersebut, masalah utama yang dibahas adalah permasalahan tata niaga singkong atau ubi kayu, salah satu komoditas unggulan di provinsi tersebut.
Menurut Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setdaprov Lampung, Mulyadi Irsan, gubernur meminta pemerintah pusat untuk segera menetapkan harga acuan singkong yang ditetapkan oleh Kementerian Pertanian dan harga tapioka yang ditetapkan oleh Kementerian Perdagangan. Hal ini agar harga singkong dapat segera naik.
Selain Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, pertemuan tersebut juga dihadiri oleh Sekretaris Menko Susiwijono Moegiarso, serta pejabat dari Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, dan Kementerian Perindustrian. Selain itu, hadir pula Perhimpunan Pengusaha Tepung Tapioka Indonesia (PPTTI), Perkumpulan Petani Ubi Kayu Indonesia (PPUKI), Gabungan Pengusaha industri pengolahan kertas, dan perwakilan dari industri pengolahan pangan.
Dari Lampung hadir Ketua DPRD Provinsi Lampung Ahmad Giri Akbar, Ketua Panitia Khusus (Pansus) Tataniaga Ubi Kayu DPRD Lampung Mikdar Ilyas, serta perwakilan kepala daerah dari Lampung Utara, Lampung Tengah, Tulang Bawang, Mesuji, dan Lampung Timur.
dalam pertemuan itu, dihasilkan empat kesepakatan strategis untuk meningkatkan tata kelola dan keberlanjutan komoditas ubi kayu di Lampung, yaitu:
- Pembatasan impor tapioka melalui larangan terbatas (lartas), dimana impor hanya bisa dilakukan oleh produsen yang mendapat rekomendasi dari Kementerian Perindustrian.
- Penerapan Bea Masuk Tindakan Pengamanan (BMTP) sementara selama 200 hari sebagai tambahan pengamanan untuk impor tapioka.
- Penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk ubi kayu yang ditetapkan melalui keputusan Menteri Pertanian, serta HET tapioka yang ditetapkan melalui keputusan Menteri Perdagangan.
- Standarisasi alat ukur kadar aci yang akan ditetapkan oleh Kementerian Perdagangan.
Komoditas ubi kayu di Lampung memiliki peran penting dalam perekonomian daerah. Dikarenakan itu, perbaikan tata kelola dan kebijakan yang tepat sangat penting untuk menjamin kelestarian dan pertumbuhan komoditas ini. Dengan langkah-langkah yang diambil, diharapkan bisa meningkatkan daya saing dan stabilitas harga ubi kayu serta produk turunannya seperti tapioka.
Baca juga Berita lainnya di News Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.