Perbedaan Konsumsi Air Putih Lebih Dari Batas Normal dan Risikonyanya Menurut Ahli

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Air merupakan elemen vital untuk keberlangsungan tubuh. Kebutuhan akan air ini sangat krusial untuk menjaga keseimbangan fungsi organ, menjaga temperatur tubuh stabil, dan memfasilitasi proses metabolisme yang optimal. Namun, konsumsi air dalam jumlah berlebihan justru dapat merugikan kesehatan, bahkan menyebabkan komplikasi serius. Berikut penjelasan lebih lanjut dari para ahli.

Selamat minum air dalam jumlah yang berlebihan bisa menyebabkan keracunan air, atau yang dikenal sebagai water intoxication. Kondisi ini cenderung terjadi ketika seseorang mengonsumsi air dalam volume yang sangat besar, khususnya saat melakukan aktivitas fisik intensif atau olahraga berat.

Menurut keterangan dari situs Wall Street Journal, Dr. Thunder Jalili, seorang profesor nutrisi dan fisiologi integratif di Universitas Utah, mengatakan bahwa ginjal memiliki kapasitas untuk menyaring sekitar satu liter air setiap jam. “Jika seseorang meminum lebih dari satu liter dalam satu jam, risiko terlalu banyak air mengencerkan elektrolit tubuh akan meningkat,” terangnya.

Sumber Mayo Clinic menegaskan bahwa konsumsi air dalam jumlah berlebihan dapat mengakibatkan hiponatremia, yaitu kondisi ketika kadar natrium dalam darah turun di bawah batas normal. Natrium berperan penting dalam mengatur keseimbangan air di dalam dan di sekitar sel-sel tubuh. Namun, jika terlalu sedikit natrium akibat minum air berlebihan, air akan menumpuk di sekitar sel-sel, menyebabkan sel-sel tersebut membengkak. Gejala yang muncul meliputi mual, muntah, sakit kepala, kebingungan, kelemahan otot, pusing, dan kegelisahan. Dalam kasus yang lebih berat, gejala bisa mirip serangan jantung, termasuk nyeri dada.

Pada kasus hiponatremia yang sangat parah, sel-sel otak juga bisa membengkak, menimbulkan tekanan di dalam tengkorak. Hal ini mengakibatkan penurunan aliran darah ke otak, yang dapat menyebabkan kejang, koma, atau bahkan kematian.

Kasus nyata yang terjadi melibatkan seorang ibu berusia 35 tahun dengan dua anak. Ia mengkonsumsi sekitar 4 botol air 500 ml dalam waktu hanya 20 menit karena merasa dehidrasi. Namun, dia tidak bisa memuaskan rasa hausnya. Saat pulang dari akhir pekan panjang, dia pingsan di garasi rumah. Penyelidikan menemukan bahwa penyebabnya adalah pembengkakan otak yang parah.

Pemulihan dari hiponatremia bergantung pada tingkat keparahan kondisinya. Untuk kasus ringan, dokter mungkin merekomendasikan pengobatan untuk menstabilkan kadar natrium yang rendah atau memberikan suplemen natrium melalui infusi intravena. Warna urine juga bisa menjadi indikator yang berguna untuk mengetahui status hidrasi. Jika urine berwarna bening, kemungkinan besar sudah minum air dalam jumlah yang lebih dari cukup.

Banyak orang mungkin tidak sadar bahwa air, meskipun penting, juga bisa berbahaya jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan. Penting untuk selalu mengetahui batasnya dan mendengarkan isyarat tubuh. Jaga keseimbangan dan jangan biarkan kebutuhan air berlebihan merusak kesehatan.

Baca Berita dan Info Kesehatan lainnya di Seputar Kesehatan Page

Tinggalkan Balasan