Kartu Nama Kacab Bank Ilham Terungkap, Akibatnya Menimbulkan Petaka

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Dalam peristiwa tragis penculikan dan pembunuhan M Ilham Pradipta, kepala cabang bank berusia 37 tahun, ternyata terikat dengan sebuah kartu nama. Kartu tersebut menjadi titik awal yang membawa Ilham ke nasib yang mengejutkan. Jenazah Ilham ditemukan di Serang Baru, Kabupaten Bekasi, pada Kamis (21/8/2025) dengan kondisi tubuhnya terikat. Sehari sebelum itu, pada Rabu (20/8/2025), Ilham diculik di parkiran supermarket Pasar Rebo, Jakarta Timur.

Saat ini, 15 orang tersangka sipil telah ditangkap. Selain itu, dua anggota Kopassus dengan kode FH dan N juga terlibat dan sudah diamankan oleh Pomdam Jaya. Polisi masih memburu pelaku terakhir, EG.

Kasus ini dimulai ketika para pelaku berencana mencuri uang dari rekening dormant. Mereka mencari kepala cabang bank yang bisa bekerja sama. Menurut Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra, salah satu tersangka memilih kartu nama secara acak. Tidak ada hubungan sebelumnya antara pelaku dan korban.

Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya, AKBP Abdul Rahim, menambahkan bahwa tersangka K alias C berusaha memindahkan uang dari rekening tak aktif. Mereka memerlukan persetujuan kepala cabang, sehingga memilih target secara acak. Seorang tersangka, DH (Dwi Hartono), bersama K alias C, mencoba mengajak beberapa kepala cabang untuk bekerja sama, tetapi tidak berhasil.

Setelah setengah bulan tanpa hasil, mereka memutuskan untuk menculik korban berdasarkan kartu nama yang dipilih secara acak. Data Ilham ditemukan setelah pencarian yang tidak berhasil mendekati beberapa kepala cabang lainnya.

Keluarga Ilham mengungkapkan, terdapat seorang pria yang diduga terlibat dalam komplotan yang menghubungi kantor cabang di Cempaka Putih dengan alasan mengurus ATM. Namun, pria tersebut tidak membawa KTP dan akhirnya tidak berhasil bertemu pimpinan. Boyamin Saiman, kuasa hukum keluarga, juga menjelaskan bahwa Ilham pernah bertemu tersangka C alias Ken terkait bisnis instalasi EDC. Kartu nama Ilham yang diberikan pada saat itu diduga digunakan untuk memilihnya sebagai korban.

Kasus ini menegaskan betapa pentingnya keamanan data dan kepercayaan dalam dunia perbankan. Pelajari dari kesimpulan ini: keamanan finansial tidak hanya tentang teknologi, tetapi juga tentang siapa yang kita percayai.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan