Polri berencana untuk bekerja sama dengan Komnas HAM, Kompolnas, dan KontraS dalam menangani kasus tiga orang yang hilang setelah terjadinya kerusuhan di Jakarta. Inisiatif ini diterima dengan baik oleh Kompolnas dan Komnas HAM. Komisioner Kompolnas, Mohammad Choirul Anam, merasa kebijakan ini menunjukan transparansi dan keakuratan dari Polri dalam menangani kasus tersebut. Ia menyoroti bahwa kerjasama dengan lembaga-lembaga ini penting untuk menjamin proses penanganan menjadi lebih terarah.
Kompolnas sudah menjalin komunikasi dengan KontraS terkait kasus ini, sehingga kerjasama ini diperkirakan akan memperjelas proses penanganan. “KontraS sudah berkomunikasi dengan kepolisian dan Kompolnas. Ketika ada kemajuan dalam kasus, penting untuk bekerja sama dengan pihak terkait, khususnya KontraS,” ujar Cak Anam. Komisioner Komnas HAM, Saurlin P Siagian, juga menyambut baik ide ini dan akan mendiskusikannya dengan rekan komisioner lainnya.
Sebelumnya, Polri telah mengajak Komnas HAM, KontraS, dan Kompolnas untuk bersama-sama menangani kasus tiga orang hilang yang dilaporkan oleh KontraS. Karo Penmas Divhumas Mabes Polri, Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko, menyatakan bahwa Polri akan melakukan langkah teknis dan taktis serta kerjasama dengan berbagai lembaga terkait. “Kami akan melakukan upaya baik secara teknis maupun kerja sama dengan berbagai lembaga untuk menangani kasus ini, karena ini menjadi tanggung jawab bersama,” kata dia. Polda Metro Jaya juga telah membuka posko untuk pelaporan orang hilang, dan pihak kepolisian berharap dapat bekerja sama dengan keluarga korban agar pencarian lebih efektif.
Polri juga menunjukkan rasa peduli terhadap tiga orang yang hilang dan meminta informasi dari keluarga terkait. “Kami berharap keluarga dapat membantu memberikan informasi agar pencarian lebih terarah,” selanjutnya dia ucap. Kerja sama ini diharapkan dapat mempercepat proses penyelesaian kasus dan memberikan keadilan bagi korban.
Dalam dunia hukum dan keamanan, kerjasama antar lembaga sering menjadi kunci dalam penyelesaian kasus yang kompleks. Studi kasus lain menunjukkan bahwa kolaborasi antara polisi dan organisasi hak asasi manusia dapat meningkatkan transparansi dan kepercayaan masyarakat. Misalnya, dalam kasus demonstrasi yang berujung kerusuhan di kota lain, kerjasama antara polisi dan LSM telah membantu mengidentifikasi korban dan menghindari kekerasan berlebihan.
Penyelesaian kasus orang hilang memerlukan usaha yang serius dari semua pihak. Kerja sama antara Polri, Komnas HAM, Kompolnas, dan KontraS menunjukkan komitmen untuk menjaga keadilan dan hak asasi manusia. Dengan dukungan dari keluarga korban dan masyarakat, kasus ini diharapkan dapat segera diselesaikan. Setiap orang berhak mendapat keadilan, dan kolaborasi antar lembaga adalah langkah penting untuk mencapai tujuan tersebut.
Baca juga Berita lainnya di News Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.