Polemik terkait dengan pencairan insentif bagi anggota Perlindungan Masyarakat (Linmas) kembali menjadi perhatian besar. Komisi I DPRD Kabupaten Tasikmalaya merespon pernyataan Bupati Tasikmalaya, Cecep Nurul Yakin, yang sebelumnya menyatakan bahwa pemberian insentif Linmas bukan merupakan bagian dari janji politiknya. Pernyataan tersebut dianggap salah, karena insentif tersebut telah termuat dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2025, yang masih berlandaskan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) masa jabatan sebelumnya, ketika Cecep masih menjabat sebagai wakil bupati.
Andi Supriyadi, Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Tasikmalaya, menegaskan bahwa insentif Linmas bukanlah isu politik, tetapi hak yang sudah tertulis dalam dokumen resmi. Dalam audiensi bersama Komisi I dan II DPRD dengan Sekretaris DPPKAD, Asda III, Satpol PP, serta Bagian Kesra, salah satu permintaan yang disampaikan adalah agar insentif Linmas yang belum dibayarkan segera dicairkan, karen telah tersedia dalam APBD 2025.
Namun, saat audiensi berlangsung di ruang Paripurna DPRD, ditemukan fakta yang mengejutkan. Ketika ditanya mengapa insentif belum dicairkan, pihak terkait awalnya tidak bisa menjawab dengan tegas. Setelah ditanya lagi, baru terungkap bahwa anggaran tersebut telah dialihkan, bahkan disebutkan atas perintah langsung Bupati. Andi menilai bahwa pengalihan anggaran harus dilakukan dengan transparansi. “Jika ada dialihkan, untuk apa dan kegiatan apa? Kami meminta pemerintah segera membayarkan sisa insentif tanpa berputar-putar,” katanya tegas.
Menurut Andi, sikap Bupati yang tampak mengelak dari masalah ini menunjukkan bahwa Cecep Nurul Yakin mungkin telah melupakan isi APBD 2025. “Mungkin Pak Bupati lupa bahwa insentif Linmas sudah dianggarkan dalam APBD,” sindirnya.
Sementara itu, Asep Muslim, Anggota Komisi I DPRD, mengingatkan bahwa Bupati Tasikmalaya pernah menyatakan janji untuk mencairkan insentif Linmas dalam sebuah apel siaga beberapa waktu lalu. “Beliau waktu itu bilang, Linmas akan segera menerima insentif. Itu diucapkan di hadapan peserta apel bersama Karang Taruna,” katanya.
Penerapan insentif bagi Linmas penting untuk meningkatkan motivasi dan partisipasi masyarakat dalam mengamankannya. Studi menunjukkan bahwa anggota Linmas yang mendapat insentif cenderung lebih aktif dalam patroli dan pengawasan. Penerapan sistem transparan dalam pengelolaan anggaran menjadi kunci untuk menjaga kepercayaan masyarakat.
Setiap warga memiliki peran penting dalam menjaga keamanan daerahnya. Dengan adanya dukungan yang jelas, seperti insentif Linmas, mereka akan lebih berdedikasi dalam melaksanakan tugas. Jika pemerintah dapat menepati janji dan menjaga transparansi, maka kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat akan lebih erat.
Baca juga Berita lainnya di News Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.