Ojol Demo Hari Ini Ajak Perubahan Aplikator 10% dan Serah Tanggung Jawab ke Menhub

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Driver ojek online yang bergerak dalam GARDA (Gabungan Aksi Roda Dua Indonesia) merencanakan aksi demonstrasi pada hari ini, Rabu (17/9/2025). Aksi ini akan dimulai di depan Kementerian Perhubungan, melintasi Istana Presiden, dan berakhir di Gedung DPR, Jakarta.

Salah satu permintaan utama dalam demonstrasi ini adalah agar Presiden Prabowo Subianto mencabut Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi dari jabatannya. Menurut Ketua Umum Asosiasi Pengemudi Ojek Online Garda Indonesia, Raden Igun Wicaksono, Kementerian Perhubungan dianggap tidak kompeten karena lebih memprioritaskan kepentingan bisnis dan perusahaan aplikasi daripada para pengemudi ojek.

Dijadwalkan, sekitar 2.000 hingga 5.000 pengemudi ojek dan kurir online akan turut serta dalam aksi ini. Di depan DPR, mereka akan bergabung dengan mahasiswa untuk menyuarakan tuntutan 17+8.

Dalam demonstrasi ini, para driver ojek akan mengajukan tujuh permintaan utama. Antara lain, menuntut RUU Transportasi Online segera dimasukkan dalam Prolegnas, memastikan potongan 10% untuk aplikator tidak dapat ditawar lagi, serta menuntut regulasi tarif untuk pengiriman barang dan makanan. Selain itu, mereka meminta audit terhadap potongan 5% hak ojol yang sudah diambil aplikator, penghapusan program merugikan seperti aceng, slot, multi order, dan member berbayar. Terakhir, mereka menuntut penggantian Menteri Perhubungan dengan pejabat yang pro-rakyat dan penyelidikan mendalam terhadap tragedi 28 Agustus 2025 yang menewaskan dua pengemudi ojek, Affan Kurniawan di Jakarta dan Rusdamdiyansah di Makassar.

Data riset terbaru menunjukkan bahwa kekhawatiran driver ojek terkait potongan tarif dan kebijakan perusahaan aplikasi semakin memprioritaskan profitabilitas daripada kesejahteraan driver. Studi kasus di beberapa negara menunjukkan bahwa regulasi yang tegas terhadap pihak aplikator dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan driver secara signifikan. Sebagai contoh, di Singapura, pelarutannya keikutsertaan driver dalam pengambilan keputusan bisnis telah menghasilkan kenaikan tarif rata-rata 15%.

Dalam kesempatan ini, penting bagi pemerintah untuk mendengarkan aspirasi para driver ojek dan menemukan solusi yang seimbang, agar industri transportasi online dapat berkembang secara inklusif dan adil. Setiap langkah yang diambil harus memastikan bahwa driver tidak hanya menjadi bagian dari ekosistem bisnis, tetapi juga mendapatkan perlindungan dan hak yang adil.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan