Menjelajahi Keindahan Masjid Republik Kazakhstan, Masjid Terbesar di Asia Tengah

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Masjid Agung Astana, yang juga dikenal sebagai Republic Kazakhstan Grand Mosque, menawarkan keindahan yang memukau di kota Astana. Terletak di pinggiran kota, masjid ini merupakan bangunan keagamaan terbesar di Asia Tengah. Proyek pembangunan dimulai pada 2019, selama masa jabatan Presiden Nursultan Nazarbayev, dan akhirnya selesai serta dibuka untuk umum pada 2022.

Kunjungan langsung ke masjid ini dilakukan pada Selasa tanggal 16 September 2025, sebagai bagian dari rangkaian acara VIII Congress of Leaders of World and Traditional Religions yang berlangsung di Astana selama 16-19 September.

Keindahan masjid langsung terasa saat pertama kali melihatnya. Bangunan megah ini bergaya arsitektur dengan dominasi warna putih, biru, dan emas. Empat menara besar menjulang tinggi, melingkupi kubah utama yang indah.

Setelah memasuki area dalam masjid, pengunjung diharuskan melepas sepatu dan wanita diwajibkan memakai jubah panjang berwarna biru. Seorang pemandu membimbing rombongan untuk mengenal lebih jauh tentang sejarah Masjid Agung Astana. Luas masjid ini mencapai 57 ribu meter persegi, dan pengunjung akan menemui pintu kayu besar berwarna cokelat di awal perjalanan.

Pintu kayu tersebut, yang dipercaya sebagai yang tertinggi di dunia, terbuat dari kayu iroko Afrika dengan tinggi mencapai 12,4 meter dan berat 1,5 ton. Seluruh karpet di dalam masjid berwarna biru dan putih, dan masjid ini juga masuk dalam daftar 7 masjid terbesar di dunia.

Setiap Jumat, rata-rata 12 ribu jamaah melakukan salat di tempat ini, dengan kapasitas total 235 ribu jemaah. Di Kazakhstan, dengan populasi sekitar 20 juta jiwa, 75% di antaranya beragama Islam. Secara keseluruhan, terdapat 3.000 masjid di seluruh negeri, dan semua biaya pembangunannya ditanggung oleh pemerintah.

VIII Congress of Leaders of World and Traditional Religions kali ini mengangkat tema Dialogue of Religions: Synergy for the Future. Tema ini ditujukan untuk mengatasi berbagai tantangan global seperti ketegangan geopolitik, konflik bersenjata, perubahan iklim, pandemi, dan perang dagang. Tema besar tersebut dibagi menjadi empat sesi kunci: peran agama dalam pemersatuan manusia abad ke-21, agama dalam pembangunan dunia yang berkelanjutan, nilai-nilai spiritual di era digital dan kecerdasan buatan, serta peran iman dalam mencegah ekstremisme.

Kongres juga akan menyelenggarakan sesi khusus tentang perlindungan situs keagamaan, menyoroti pentingnya melestarikan tempat-tempat suci dan memperkuat kerjasama antara negara, organisasi internasional, kelompok keagamaan, dan masyarakat sipil. Sidang pleno akan diadakan pada Rabu, 17 September, di Palace of Independence, Astana, dengan kehadiran Presiden Kazakhstan, Kassym-Jomart Tokayev.

Masjid Agung Astana bukan hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai simbol keberagaman dan keharmonian di tengah keanekaragaman agama. Dalam era globalisasi dan tantangan modern, bangunan megah ini menjadi pembawa pesan damai dan persatuan. Dengan arsitektur yang megah dan nilai-nilai spiritual yang kuat, masjid ini tidak hanya menjadi tempat untuk salat, tetapi juga tempat untuk belajar dan merasakan keindahan persatuan manusia di atas perbedaan.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan