Kerja Sama PIS-Kemenlu untuk Melindungi Pelaut dari Risiko Geopolitik

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

PT Pertamina International Shipping (PIS) berkomitmen untuk melindungi pegawainya yang bekerja di luar negeri. Ini dilakukan melalui kerja sama dengan Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, khususnya melalui penandatanganan perjanjian pelayanan pelindungan dan penanganan darurat.

Kepala PIS, Surya Tri Harto, menjelaskan bahwa perjanjian ini memberikan dasar bagi kerja sama yang kuat dalam melindungi dan menangani situasi darurat yang dihadapi oleh kru di luar negeri. Ini menjadi hal yang penting, terutama dalam kondisi geopolitik yang saat ini menimbulkan berbagai risiko tambahan.

“Langkah ini sangat berguna agar para pelaut kita merasa terjaga keamanannya. Negara dan perusahaan yang mengirimkan mereka untuk bekerja juga ikut berperan. Saat ini, PIS memiliki kantor cabang di Singapura, Dubai, dan London,” kata Surya.

Diharapkan dengan perjanjian ini, kru PIS dapat merasakan perlindungan yang optimal, terutama ketika kondisi geopolitik yang dinamis dan mungkin eskalasi terjadi.

Kerja sama ini ditandatangani oleh Surya Tri Harto dan Direktur Pelindungan Warga Negara Indonesia (PWNI) Kementerian Luar Negeri, Judha Nugraha, pada Senin (15/6/2025). Melalui perjanjian ini, PIS menargetkan untuk meningkatkan sinergi, koordinasi, dan kesiapsiagaan dalam melindungi kru di luar negeri.

PIS terus berupaya meningkatkan bisnisnya di pasar non-captive, dengan pendapatan dari segmen ini naik dari 4% pada 2021 menjadi 19% pada 2024. Hal ini didukung oleh operasional 106 kapal milik sendiri untuk mendukung distribusi energi di rute domestik dan internasional. Armada ini memastikan pelayaran lancar di 65 rute internasional yang didukung oleh 6.000 perwira, sebagian di antaranya bertugas di luar negeri.

Langkah ini juga sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), terutama poin 3 yang mengutamakan kesehatan dan kesejahteraan, serta poin 8 yang mendorong pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi. PIS mengamankan kesehatan dan keselamatan kru yang bekerja di luar negeri serta menciptakan iklim kerja yang aman dan produktif.

Wakil Menteri Luar Negeri, Havas Oegroseno, mengapresiasi kerja sama ini. Menurutnya, langkah preventif yang disusun sangat penting untuk melindungi pekerja, terutama dalam situasi darurat.

“Perjanjian ini tidak hanya tentang perlindungan, tetapi juga langkah preventif. Dengan data yang saling diketahui antara PIS dan Kementerian Luar Negeri, kita bisa lebih baik dalam menanggapi kondisi darurat,” katanya.

Havas menambahkan bahwa perjanjian ini menjadi langkah konkret Kementerian Luar Negeri untuk memberikan perlindungan kepada Warga Negara Indonesia (WNI) baik di darat maupun di laut.

Kerja sama ini juga menegaskan komitmen PIS dalam menjaga keselamatan dan kesejahteraan kru di seluruh dunia, terutama dalam kondisi geopolitik yang tidak stabil. Langkah-langkah preventif yang diambil tidak hanya melindungi kru, tetapi juga mendukung operasional bisnis yang lebih stabil dan berkelanjutan.

Para pelaut PIS kini memiliki jaring proteksi yang lebih kuat, baik dari pihak negara maupun perusahaan. Ini memberikan kepercayaan bahwa mereka tidak sendirian dalam menghadapi tantangan di luar negeri. Dengan demikian, PIS dan Kementerian Luar Negeri bekerja sama untuk membuat lingkungan kerja yang lebih aman dan memastikan kontribusi positif bagi ketahanan energi Indonesia.

Saat ini, with the growing complexities in global geopolitics, perjanjian kerja sama ini menjadi titik balik bagi PIS dalam mengamankan kru dan operasional bisnis mereka. Langkah-langkah ini juga mengukir nama Indonesia sebagai negara yang peduli terhadap para pelaut dan tenaga kerjanya di luar negeri.

Dengan altrai yang semakin kompleks dan risiko geopolitik yang terus berubah, PIS dan Kementerian Luar Negeri bekerja sama untuk mengamankan keselamatan para pelaut Indonesia. Inisiatif ini tidak hanya tentang perlindungan, tetapi juga tentang pencegahan dan kerjasama yang lebih erat antara sektor swasta dan Pemerintah. Melalui perjanjian ini, PIS menunjukkan komitmennya untuk menjadi perusahaan yang bertanggung jawab, bukan hanya dalam bisnis, tetapi juga dalam menjaga kesejahteraan kru.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan