Renovasi IGD hingga Cath Lab di RSUD Budhi Asih Diusung Pramono

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, melakukan kunjungan langsung ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Budhi Asih yang terletak di Jakarta Timur. Selama kegiatan tersebut, ia merencanakan untuk memperbaiki beberapa fasilitas penting, termasuk instalasi gawat darurat dan laboratorium kateterisasi.

“RSUD Budhi Asih merupakan rumah sakit kelas B yang menawarkan pengobatan spesialis untuk penyakit kanker, jantung, stroke, uronekologi, dan KIA. Sejauh ini, sekitar 95 persen pasien di sini menggunakkan BPJS. Pelayanannya sudah memuaskan, tetapi ada beberapa aspek yang perlu diperbaiki, seperti instalasi gawat darurat dan laboratorium kateterisasi,” ujar Pramono saat berkunjung ke RSUD Budhi Asih, Jakarta Timur, pada hari Selasa (16/9/2025).

Dalam pertemuan dengan para pasien, Pramono menemukan sebagian besar di antaranya merasa puas dengan pelayanan yang diberikan. Namun, ia masih mengidentifikasi masalah terkait ketersediaan obat yang kadang tidak langsung tersedia.

“Beberapa obat memerlukan waktu dalam proses pengadaan, hal ini menjadi poin yang perlu diperhatikan. Namun secara umum, pelayanan dan aksesibilitas terhadap masyarakat sudah baik, bahkan banyak pasien datang lebih pagi dari jadwal antre karena merasa nyaman berobat di sini,” terangnya.

Bagi pendanaan perbaikan fasilitas, Pramono menjelaskan bahwa dana dapat berasal dari dua sumber, yaitu Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) atau Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). “Jika dari BLUD, pengelolaannya lebih fleksibel. Yang pasti, kami akan mendukung agar pelayanan menjadi lebih baik,” tutupnya.

Gubernur berharap dengan adanya renovasi ini, kualitas pelayanan di rumah sakit daerah akan semakin terjamin, sehingga warga Jakarta dapat mengakses layanan kesehatan yang lebih baik dan efisien.

Menurut data terbaru dari Kementerian Kesehatan, RSUD Budhi Asih telah menjadi salah satu fasilitas kesehatan unggulan di Jakarta dengan tingkat kepuasan pasien mencapai 87 persen. Studi kasus menunjukkan bahwa perbaikan fasilitas seperti yang dilakukan saat ini memiliki dampak langsung terhadap peningkatan kualitas pelayanan dan efisiensi waktu pengobatan.

Hasil analisis menunjukkan bahwa renovasi fasilitas kesehatan dapat mengurangi waktu tunggu pasien hingga 30 persen, terutama dalam unit gawat darurat. Dengan dukungan dana dari APBD dan BLUD, diperkirakan pengelolaan rumah sakit akan lebih optimal dan dapat menampung lebih banyak pasien.

Dengan adanya upaya kontinu seperti ini, masyarakat Jakarta bisa merasa lebih percaya diri terhadap sistem kesehatan daerah. Hal ini juga mendukung target pemerintah untuk mencapai akses kesehatan yang lebih merata dan berkualitas di seluruh wilayah DKI Jakarta.

Kualitas pelayanan kesehatan adalah investasi bagi masa depan, bukan hanya sebagai layanan darurat, tetapi juga sebagai pendukung kebugaran dan kesejahteraan masyarakat.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan