
Polisi berhasil menahan empat orang yang terlibat dalam penjarahan anjungan tunai mandiri di gedung DPRD Makassar, tepat saat aksi massa yang berujung kebakaran. Kejahatan ini ternyata telah direncanakan matang-matang oleh para pelaku.
Menurut detikSulsel, pada hari Senin tanggal 15 September 2025, keempat tersangka itu diambil alih oleh Unit Jatanras Polrestabes Makassar di rumah masing-masing. Operasi penangkapan dilakukan di Kota Makassar sejak Sabtu, 13 September dini hari. Saat ini, pihak berwenang masih mencari 16 pelaku lainnya yang diduga turut terlibat.
“Pada kasus ini, ada empat orang yang diketahui terlibat dalam pembongkaran ATM milik DPRD Kota Makassar. Total pelaku yang terlibat sekitar 20 orang,” ungkap Kapolrestabes Makassar, Kombes Arya Perdana kepada wartawan pada hari Minggu, 14 September.
Arya menjelaskan mesin ATM tersebut berisi uang sekitar Rp 320 juta. Uang tersebut sudah habis dibagi-bagi oleh para pelaku. Dia juga menegaskan bahwa mereka bukan demonstran yang turut hadir dalam aksi.
Pelaku awalnya berhadapan saat aksi massa yang berubah menjadi kebakaran gedung DPRD. Mereka kemudian sepakat untuk membobol dan membongkar mesin ATM di area halaman kantor DPRD Makassar. “Tindakan mereka dilakukan dengan menggunakan gerinda dan linggis. Mereka datang dengan tujuan melakukannya secara sengaja,” tambahnya.
Sejumlah sumber menyimpulkan bahwa tindakan penjarahan ini merupakan contoh jelas bagaimana situasi kerusuhan dapat dimanfaatkan oleh elemen kriminal. Hal ini menekankan pentingnya ketatnya kontrol keamanan dalam situasi seperti ini. Data terbaru menunjukkan peningkatan kasus penjarahan selama aksi massa, terutama di daerah dengan kondisi keamanan yang tidak stabil.
Studi kasus serupa di kota-kota lain menunjukkan bahwa pelaku sering kali bergerak dalam kelompok dan memiliki rencana yang terstruktur. Pada fenomena ini, koordinasi antara aparat keamanan dan masyarakat sangat krusial untuk mencegah tindakan kriminal selama aksi publik.
Dari insiden ini, terlihat bahwa penjahat tidak hanya memanfaatkan kerusuhan, tetapi juga memiliki persiapan yang matang. Ini menuntut upaya pencegahan yang lebih kuat dari pihak berwenang. Keamanan publik harus menjadi prioritas utama dalam menjagaketertiban sosial, terutama saat terjadi aksi massa.
Situasi seperti ini juga mengingatkan kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kemampuan kritis dalam menghadapi informasi. Menghindari tindakan yang dapat merugikan diri sendiri dan masyarakat adalah tanggung jawab bersama. Ketika situasi tidak stabil, paling baik adalah tetap tenang, menjaga kebersihan lingkungan, dan tetap patuh pada aturan.
Baca juga Berita lainnya di News Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.