Pembangunan Paving Block dari Limbah PLTU Melampaui Omzet Rp5,4 Miliar

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

PT PLN (Persero) bekerjasama dengan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Batu Nusakambangan di Cilacap, Jawa Tengah, untuk mengembangkan program ekonomi sirkular yang memanfaatkan limbah batu bara, seperti fly ash dan bottom ash (FABA), berasal dari PLTU miliknya. Limbah tersebut diubah menjadi produk bernilai seperti paving block dan batako, dengan langkah produksi yang dilakukan oleh warga binaan Lapas Nusakambangan.

PLN memperkirakan potensi produksi paving block dan batako di Lapas Nusakambangan dapat menghasilkan pendapatan mencapai Rp 5,4 miliar setiap tahun. Hal ini didukung oleh kapasitas produksi yang mencapai 2.000 hingga 2.500 unit setiap harinya.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menyatakan bahwa program ini sesuai dengan misi perusahaan untuk menyediakan energi bersih sambil memberikan manfaat bagi masyarakat, termasuk warga binaan lapas. “PLN tidak hanya memasok listrik, tetapi juga berupaya mendatangkan nilai tambah bagi masyarakat melalui pemanfaatan limbah agar memiliki nilai ekonomi. Di Nusakambangan, limbah FABA dapat diubah menjadi produk berkualitas yang bahkan memiliki potensi pendapatan miliaran rupiah,” ujarnya.

Dia juga menyoroti, kolaborasi dengan Lapas Nusakambangan sebagai contoh pengelolaan limbah yang dapat membuka peluang usaha baru. “Ini bukti nyata bahwa ekonomi sirkular dapat berjalan, masyarakat terlibat, lingkungan terjaga, dan nilai ekonomi muncul,” tambah Darmawan.

Kepala Lapas Kelas I Batu Nusakambangan juga menilai baik kerjasama ini. Menurutnya, kegiatan tersebut memberikan keterampilan bagi warga binaan agar mereka bisa mandiri setelah selesai menjalani masa hukuman. “Dengan kemampuan membuat paving block dan batako, warga binaan memiliki peluang untuk bekerja atau bahkan mendirikan usaha sendiri setelah merdeka. Ini sangat membantu proses reintegrasi sosial mereka,” katanya.

Produk paving block dan batako dari Lapas Nusakambangan diharapkan akan digunakan untuk proyek infrastruktur di sekitar Cilacap dan daerah lain. Selain mengurangi ketergantungan pada material baru, produk ini juga menjadi alternatif bahan bangunan dengan harga terjangkau.

Inisiatif ini menjadi bagian dari serangkaian program ekonomi sirkular yang dijalankan PLN. Sebelumnya, limbah FABA dari PLTU telah dimanfaatkan untuk pembuatan jalan, material konstruksi, dan campuran semen di berbagai wilayah Indonesia.

Inovasi ini tidak hanya mengurangi dampak lingkungan, tetapi juga memberikan peluang ekonomi bagi masyarakat. Dengan program seperti ini, PLN tidak hanya berperan sebagai penyedia energi, tetapi juga sebagai pembuat perubahan positif bagi masyarakat dan lingkungan.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan