BMKG memperkirakan musim hujan tahun ini akan tiba lebih awal di beberapa wilayah Indonesia. Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menjelaskan hal ini melalui konferensi pers pada Jumat (12/9) lalu. Menurutnya, sejak Agustus 2025, beberapa daerah sudah mulai terendam hujan, dan tren ini akan terus memenuhi wilayah lain dalam beberapa bulan ke depan.
Prediksi ini menimbulkan dua sikap: ketakutan dan kesempatan. Sisi positif, musim hujan yang lebih awal dapat didukung oleh sektor pertanian untuk menaikkan produktivitas. Sementara itu, sisi negatif, risiko bencana seperti banjir dan longsor harus diantisipasi.
Awal musim hujan 2025-2026 diperkirakan terjadi dari Agustus 2025 hingga April 2026, dengan puncaknya di November-Desember 2025 untuk Sumatera dan Kalimantan, serta Januari-Februari 2026 untuk Jawa, Sulawesi, Maluku, dan Papua. Data BMKG menunjukkan bahwa 79 Zona Musim (ZOM) akan memasuki musim hujan pada September 2025, 149 ZOM pada Oktober, dan 105 ZOM pada November.
Faktor global dan regional menjadi penggerak musim hujan lebih awal ini. Fenomena ENSO saat ini netral, tetapi IOD berada pada fase negatif, menambah suplai uap air dari Samudera Hindia ke Indonesia, terutama bagian barat. Selain itu, suhu muka laut di sekitar Indonesia lebih hangat dari rata-rata, mendorong terbentuknya awan hujan lebat. IOD negatif diprediksi akan berlanjut hingga November 2025, sementara ENSO netral akan terus berlanjut hingga akhir tahun.
Selain itu, BMKG memperingatkan bahwa 193 ZOM (27,6 persen wilayah) berpotensi mengalami curah hujan melebihi normal, terutama di Jawa Barat, Jawa Tengah, beberapa daerah Sulawesi, Maluku, dan Papua. Hal ini meningkatkan risiko banjir, banjir bandang, tanah longsor, dan angin kencang. Dwikorita menekankan pentingnya langkah mitigasi sejak dini, seperti perbaikan drainase, pengelolaan waduk, dan kesiapan evakuasi di daerah rawan. Selain bencana alam, BMKG juga mengingatkan mengenai risiko kesehatan, seperti peningkatan penyakit tropis seperti demam berdarah dengue (DBD) pada Desember 2025-Januari 2026.
Meski membawa risiko, musim hujan yang lebih awal juga menawarkan peluang. BMKG berpendapat bahwa sektor pertanian bisa menyesuaikan pola tanam lebih dini untuk meningkatkan produktivitas dan mendukung swasembada pangan. Sektor energi juga dapat memanfaatkan musim hujan untuk mengoptimalkan pengisian waduk agar ketersediaan air tetap terjaga. Selain itu, pengelolaan perkebunan harus disesuaikan dengan peningkatan kelembaban, yang dapat meningkatkan serangan hama, sehingga pengendalian lebih dini menjadi penting.
Menghadapi musim hujan yang datang lebih awal, BMKG mengimbau semua pihak untuk lebih waspada. Antisipasi sejak dini di bidang pertanian, energi, perkebunan, kesehatan, dan kebencanaan diperlukan untuk mengurangi dampak negatif. Informasi iklim dan cuaca telah diperluas melalui aplikasi mobile, media sosial, dan komunikasi langsung dengan pemerintah daerah, yang dapat dimanfaatkan untuk perencanaan dan pengambilan keputusan yang tepat.
Musim hujan yang tiba lebih awal menjadi petunjuk penting untuk meningkatkan kesiapsiagaan. Dengan kerja sama antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai sektor, ancaman bencana dapat dikurangi, sedangkan peluang positif yang timbul dapat dimaksimalkan.
Dengan peningkatan pola cuaca yang tidak terduga, semua pihak harus siap menghadapi tantangan dan memanfaatkan kesempatan yang muncul dari perubahan ini. Persiapan yang matang dan kolaborasi antar sektor akan menjadi kunci sukses dalam menghadapi musim hujan 2025-2026.
Baca juga Berita lainnya di News Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.