Trump Dorong NATO Memberlakukan Tarif Tinggi terhadap Cina untuk Menderita Rusia

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan pada hari Sabtu bahwa ia siap mengimposkan sanksi besar terhadap Rusia, dengan syarat negara anggota NATO berhenti membeli minyak dari kota tersebut. “Seperti yang kalian ketahui, komitmen NATO dalam menghadapi ancaman Rusia jauh di bawah 100%, dan beberapa negara masih membeli minyak Rusia, hal ini sangat mengurangi daya tawar kita dalam negosiasi dengan Rusia,” ujarnya dalam postingan di Truth Social, dikutip oleh CNBC, Minggu (14/9/2025).

Trump juga mengajak negara-negara di NATO untuk mengena tarif impor sebesar 50% hingga 100% terhadap China untuk mengurangi pengaruh negara ini terhadap Rusia. Menurutnya, China memiliki kendali yang kuat terhadap Rusia, dan tarif tinggi bisa menghambat hubungan tersebut.

Trump telah beberapa kali menjanjikan akan memberikan sanksi keras kepada Rusia karena invasi ke Ukraina, namun hingga saat ini ia belum melakukannya. Pernyataan ini mendapat dukungan dari Menteri Keuangan AS, Scott Bessent. Menurutnya, tarif tinggi terhadap China adalah cara yang efektif untuk menghentikan perang antara Ukraina dan Rusia.

“Hanya dengan memutus aliran dana ke Rusia, kita bisa memberikan tekanan ekonomi yang cukup untuk mengakhiri konflik ini,” tulis Bessent di X. Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, juga setuju bahwa pengurangan konsumsi minyak Rusia akan mengurangi kekuatan militer Rusia. “Kita harus memanggang minyak Rusia dan mendukung pasokan dari negara lain bukan dari Rusia,” ujarnya.

Menurut analisis terbaru, sanksi ekonomi yang tepat dan koordinasi internasional dapat memengaruhi keputusan Rusia dalam perang. Upaya terpadu ini tidak hanya berdampak pada ekonomi Rusia, tetapi juga mengurangi dukungan luar negeri yang didapat Rusia.

Studi kasus menunjukkan bahwa sanksi yang efektif terhadap negara agresor dapat memberikan hasil dalam menghentikan konflik. Sebagai contoh, sanksi terhadap Iran selama konflik nuklir memang membatasi kemampuan ekonomi dan militer negara tersebut.

Dalam menghadapi situasi geopolitik yang rumit seperti ini, cooperasi internasional dan kebijakan ekonomi yang tegas diperlukan. Langkah-langkah yang diambil oleh Trump dan dukungannya dari beberapa negara menunjukkan pentingnya kerja sama untuk mempertahankan stabilitas global.

Pertimbangan terhadap dampak ekonomi dan militer Rusia harus menjadi prioritas dalam upaya mencegah konflik lebih lanjut. Dengan mendukung negara yang menjadi korban perang dan memutus aliran dana ke negara agresor, kita bisa mengurangi kemungkinan konflik besar yang melibatkan negara lain.

Tindakan yang tepat dan konsekwen dapat membawa perubahan yang signifikan. Dukungan global dan kebijakan yang konsisten akan menjadi kunci dalam menghentikan perang dan memastikan keamanan dunia.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan