Ibu India Memasukkan Bayi ke dalam Kulkas Akibat Kesurupan yang Sebenarnya Disebabkan Oleh Idap

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Di kota Kurla, Moradabad, Uttar Pradesh, India, seorang ibu yang baru saja melahirkan meninggalkan bayi laki-lakinya berumur 15 hari di dalam lemari es. Ibu tersebut lalu meninggalkannya tidur tanpa sadar akan bahayanya. Ketika nenek mendengar tangisan bayi, dia segera bergegas ke dapur dan menemukan cucunya yang segera diambil dan dibawa ke dokter. Setelah pemeriksaan, kondisi bayi dinyatakan stabil.

Awalnya, keluarga mengira ibu tersebut terkena pengaruh kekuatan gaib dan mencoba ritual tradisional untuk mengatasinya. Namun, setelah dibawa ke pusat psikiatri, Dr. Kartikeya Gupta dari Archana Raj Psychiatry and De Addiction Centre mengidentifikasi kondisi ibu tersebut sebagai psikosis postpartum. Ia kemudian mendapatkan konseling dan perawatan yang sesuai.

Psikosis postpartum adalah gangguan kesehatan mental serius yang bisa timbul setelah melahirkan. Gejalanya meliputi halusinasi, delusi, dan kebingungan. Banyak wanita mengalami perubahan mood ringan setelah persalinan, yang dikenal sebagai “baby blues,” dan biasanya berlangsung dalam waktu singkat. Namun, psikosis postpartum jauh lebih berat dan memerlukan perhatian medis segera karena bisa berbahaya bagi ibu dan bayi.

Dr. Meghna Gupta menyoroti bahwa depresi dan psikosis postpartum sering terjadi karena kurangnya dukungan emosional bagi wanita pascaperinatal. Hal ini bisa mengakibatkan gangguan mood ekstrim hingga tindakan abnormal. Menurut Dr. Gupta, pasien seperti ini sebaiknya segera mendapatkan perawatan medis profesional daripada mengandalkan solusi takhayul.

Perkembangan penelitian terkini menunjukkan bahwa dukungan sosial dan emosional yang kuat dapat mengurangi risiko psikosis postpartum. Penelitian pada tahun 2024 di jurnal Journal of Affective Disorders menemukan bahwa wanita yang memiliki jaringan dukungan keluarga dan teman lebih rendah risiko mengalami gangguan ketiak postpartum. Selain itu, pendekatan terapi konseling dan obat-obatan yang tepat dapat mempersingkat waktu pemulihan.

Sebuah studi kasus oleh World Health Organization (WHO) juga menunjukkan bahwa negara-negara dengan akses layanan kesehatan mental yang terbatas mengalami kasus psikosis postpartum dalam angka yang lebih tinggi. Ini menekankan pentingnya pendidikan dan kesadaran tentang gangguan ini di masyarakat.

Dukungan keluarga dan lingkungan yang mendukung sangat penting untuk mencegah kondisi serius seperti ini. Jika ada tanda-tanda gejala psikosis postpartum, segera cari bantuan profesional. Perawatan dini dapat menyelamatkan jiwa dan mencegah tragedi.

Baca Berita dan Info Kesehatan lainnya di Seputar Kesehatan Page

Tinggalkan Balasan