Nyamuk Lebih Sering Gigit Manusia Dengan Darah Goldar Ini

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Nyamuk tidak memilih korban secara acak; mereka lebih cenderung menyerang beberapa individu tertentu. Profesor entomologi Jonathan F Day telah mengemukakan hipotesis tentang alasan di belakang hal ini. Ia menyebut fenomena ini sebagai “magnet nyamuk.”

Nyamuk terpikat pada individu yang menghasilkan lebih banyak karbon dioksida, baik karena faktor genetik atau metabolisme tubuh yang tinggi. “Semburan CO2 yang Anda keluarkan semakin tinggi, semakin menarik Anda bagi nyamuk,” kata Jonathan, seperti yang dilaporkan oleh Lad Bible pada Kamis (11/9/2025).

Selain itu, kadar asam laktat dalam tubuh juga bisa menjadi salah satu penyebab nyamuk memilih seseorang. Asam laktat, yang dikenal sebagai senyawa yang menyebabkan kram otot, tampaknya memiliki peran dalam menarik serangga ini. Faktor lain seperti suhu tubuh, konsumsi alkohol, status kehamilan, aktivitas olahraga, obesitas, dan bahkan warna pakaian juga memengaruhi preferensi nyamuk. Pakaian berwarna gelap lebih terlihat dan menarik perhatian nyamuk daripada pakaian terang.

Golongan darah juga berpengaruh. Ilmuwan percaya nyamuk dapat mendeteksi antigen berbeda pada permukaan sel darah merah, tergantung golongan darah seseorang. Orang dengan golongan darah O mengeluarkan antigen H, yang menjadi prekursor dari antigen A dan B. Antigen ini sangat menarik bagi nyamuk, sehingga mereka lebih sering menggigit orang dengan golongan darah O.

Penelitian pada 1974 menemukan bahwa nyamuk lebih memilih golongan darah O daripada yang lainnya. Studi ini melibatkan 102 peserta untuk menguji preferensi nyamuk terhadap berbagai golongan darah. Penelitian lain pada 2004 mendukung temuan ini, menunjukkan bahwa golongan darah O lebih menarik dibandingkan golongan lain. Dalam penelitian lebih lanjut pada 2019, para ilmuwan menggunakan alat pemakan yang berisi darah dari berbagai golongan darah untuk mengamati preferensi nyamuk. Hasilnya mengkonfirmasi bahwa nyamuk paling tertarik pada darah golongan O.

Selain faktor-faktor ini, nyamuk juga bisa dipengaruhi oleh bahan kimia yang terkandung dalam kulit manusia. Beberapa individu mungkin memiliki kombinasi faktor-faktor yang membuat mereka lebih rentan terhadap gigitan nyamuk. Mengurangi eksposur ke nyamuk, seperti menggunakan pelindung kulit atau mengurangi aktivitas di daerah berisik pada waktu senja, bisa membantu mengurangi risiko gigitan.

Nyamuk tidak hanya mengganggu, mereka juga dapat menularkan penyakit-serius. Mengenali faktor-faktor yang membuat seseorang menjadi target nyamuk bisa membantu dalam mencegah infeksi. Dengan memperhatikan pola kehidupan dan lingkungan sekitar, kita bisa lebih bijak dalam menghindari nyamuk dan menjaga kesehatan.

Pelajari lebih dalam tentang cara nyamuk memilih korban bisa jadi kunci untuk mengembangkan solusi lebih efektif dalam mengendalikan populasi serangga ini. Dengan memahami preferensi nyamuk, kita bisa lebih siap dalam melindungi diri dari serangan yang tidak diinginkan.

Baca Berita dan Info Kesehatan lainnya di Seputar Kesehatan Page

Tinggalkan Balasan