Apple telah meluncurkan iPhone Air, smartphone terbaru dengan desain sangat tipis yang hanya memiliki ketebalan 5,6 milimeter. Perangkat ini hadir dengan spesifikasi yang lebih sederhana dibandingkan iPhone 17 standar, namun dengan harga yang lebih terjangkau sebesar $200 lebih murah. Walaupun bukan pionir dalam segmentasi telefon tipis — Samsung telah mengeluarkan Galaxy S25 Edge sebelumnya — kehadiran Apple pasti akan berdampak besar dalam dunia smartphone.
Ponsel ini memakai rangka titanium yang didaur ulang, sebuah fitur yang sebelumnya hanya tersedia pada seri iPhone Pro. Apple juga mengklaim bahwa layar Ceramic Shield pada model ini memiliki kelebihan ketahanan gores yang tiga kali lipat lebih tinggi dari versi sebelumnya. Namun, ketipisan ekstrim ini mengusulkan dua permasalahan utama: keawetan dan kinerja baterai.
Untuk mengatasi kekhawatiran tentang keawetan, Apple bahkan menyediakan casing tambahan setebal hanya 1 milimeter bagi pengguna yang ingin perlindungan lebih. Sedangkan untuk kinerja baterai, Apple menjamin arsitektur internal yang optimal untuk ruang baterai, meskipun tidak menyingkapkan kapasitas pastinya. Perusahaan mengaku iPhone Air dapat digunakan sepanjang hari, meski klaim ini lebih berkesan pada pengalaman subjektif.
Apple juga memperkenalkan aksesori MagSafe charging pack dengan harga $99 yang diklaim mampu memperpanjang waktu pemutaran video hingga 40 jam. Namun, aksesori ini malah lebih tebal dari modul kamera iPhone Air, sehingga saat dipasang, manfaat dari desain tipis menjadi terhambat.
Modul kamera sendiri juga menarik perhatian. Walaupun badan iPhone Air hanya memiliki ketebalan 5,6 mm (kurang dari Galaxy S25 Edge yang 5,8 mm), modul kamera menambah keberatan yang cukup signifikan. Berdasarkan gambar yang tersebar, modul tersebut mungkin hampir dua kali lipat ketebalan dari badan iPhone Air.
Bandingkan dengan MacBook Air yang pernah revolusioner, iPhone Air tidak membawa perubahan besar dalam industri ponsel cerdas. Meskipun memiliki beberapa perbaikan teknologi, tidak ada fitur yang benar-benar revolusioner. Misalnya, iPhone Air masih mempertahankan port USB-C, padahal sebelumnya beredar rumor bahwa Apple akan menghilangkan semua port untuk beralih ke koneksi nirkabel.
Kamera tunggal pada iPhone Air kemungkinan tetap dapat menangkap gambar berkualitas tinggi, tetapi kemungkinan fungsi lebih terbatas tanpa adanya lensa telephoto khusus. Samsung telah mengatasi hal ini pada Galaxy S25 Edge dengan kamera 200 megapixel yang memungkinkan zoom digital yang lebih baik.
iPhone Air dipasarkan dengan harga $999, yang terletak di antara iPhone 17 standar ($799) dan iPhone 17 Pro ($1.099). Tidak adanya model Plus tahun ini mungkin akan mendorong lebih banyak konsumen untuk mempertimbangkan iPhone Air. Seperti yang telah dibahas sebelumnya, iPhone Air dilengkapi dengan chipset A19 Pro yang menjanjikan performa yang tinggi.
Meskipun memiliki beberapa kelemahan, iPhone Air memberikan kelebihan dalam hal bobot yang lebih ringan dan desain yang lebih mudah dibawa. Perangkat ini juga mendukung iOS 26 dengan semua fitur terbaru, saat kemampuan baru semakin bergeser dari perangkat keras ke perangkat lunak.
Apple telah berusaha mengatasi berbagai kekhawatiran tentang smartphone super tipis, tetapi uji daya tahan baterai dan keawetan fisik sebenarnya baru akan terlihat setelah beberapa bulan penggunaan. Seperti yang diperkirakan sebelumnya, kehadiran iPhone Air membuka era baru dalam lini produk iPhone.
Peluncuran iPhone Air merupakan bagian dari acara “Awe droppping” Apple, yang juga mengumumkan iPhone 17, iPhone 17 Pro dan Pro Max, AirPods Pro 3, serta Apple Watch Series 11 dan Ultra 3. Segala upgrade sistem operasi terbaru Apple, termasuk iOS 26, akan tersedia secara gratis mulai 15 September.
Menurut laporan terbaru, smartphone tipis seperti iPhone Air mulai mendapatkan popularitas di kalangan konsumen yang mencari kombinasi estetika dan kenyamanan. Namun, beberapa ahli berpendapat bahwa desain tipis masih memiliki batasan teknis, terutama dalam hal kinerja baterai dan keamanan fisik. Sebagai consekuensi, banyak produsen pun mulai mengembangkan solusi alternatif, seperti ponsel dengan desain yang lebih kuat namun tetap ringan.
Studi kasus menunjukkan bahwa konsumen lebih cenderung memilih ponsel dengan desain yang lebih tipis, asal kinerjanya tidak terganggu. Hal ini menunjukkan bahwa Apple mungkin berhasil menarik lebih banyak penggemar dengan iPhone Air, meskipun masih memiliki tantangan dalam hal daya tahan baterai.
Apple telah memperkenalkan iPhone Air sebagai alternatif yang menarik bagi mereka yang mencari kombinasi desain tipis dan teknologi canggih. Meskipun memiliki beberapa tantangan, perangkat ini menandai langkah besar dalam evolusi smartphone dan membuka peluang baru bagi pembeli ponsel yang ingin memiliki perangkat yang lebih ringan dan stylish.
Baca juga Info Gadget lainnya di Info Gadget terbaru

Penulis Berpengalaman 5 tahun.